BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Harga jengkol tua maupun muda di pasaran kembai naik. Saat ini jengkol tua di pasar Kutau maupun Pasar Ampera mencapai Rp 40 ribu perkilogram.
Sedangkan harga petani menjual kepada pengepul Rp25 ribu perkilogram untuk jengkol tua dan Rp 20 ribu jengkol muda. Harga ini naik Rp 5 ribu dari pekan lalu.
BACA JUGA:Tsk Korupsi Baznas Bengkulu Selatan Mulai Bernyanyi, Sebut Uang Korupsi Dibagi-bagi ke Pengurus
BACA JUGA:Gelapkan Setoran Rp200 Juta Lebih, 2 Warga Bengkulu Selatan Ditangkap Polisi
Kenaikan harga jengkol ini lantaran hasil panen jengkol mulai menurun karena jadwal musim sudah hampir habis.
“Tadi jualnya langsung ke toke, sekilo yang tua diambil Rp25 ribu tanpa kulit. Sedangkan yang muda hanya Rp20 ribu saja. Kenaikan harga jengkol ini tentu berdampak baik bagi kami petani jengkol,” kata Halimin (45) warga Desa Talang Padang Kecamatan Pino Raya sekaligus pemilik tanaman jengkol.
BACA JUGA:Datang Ke Aceh Presiden Jokowi Luncurkan Kartu Tani Digital dan KUR BSI
BACA JUGA:Mau Kuliah Gratis? Ini Kuncinya, Ketua STIT Alquraniyah Manna Siap Perjuangkan
Dikatakan Limin sapaan akrab Halimin, bulan Agustus tahun lalu harga jengkol sempat menyentuh Rp60 ribu perkilogram.
Halimin mengaku biasanya sekali jual sekitar 50 kilogram hingga 70 kilogram. Itu adalah hasil panen satu hari.
Meski harga jengkol kerap naik, Limin mengaku banyak sekali hambatan ketika membudidayakan tanaman jengkol. Salah satunya ulat bunga dan kumbang buah. Akibat terserang ulat bunga, tanaman jengkol minim buah.
BACA JUGA:Dua Rumbel SMAN 9 Bengkulu Selatan Rusak Berat, Atap Bocor Kerangka Bangunan Terancam Ambruk
Sementara yang terserang kumbang menyebabkan biji jengkol busuk dan kering. Belum lagi hama batang, mulai dari serangan kumbang hingga benalu.
“Sampai sekarang belum ada obat khusus untuk mengatasi ulat bunga jengkol ini. Biasanya ulat sangat agresif menyerang pasca musim hujan. Kalau kumbang ini beda lagi, datang ketika musim buah lebat,” kata Limin. (rzn)