BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM – Belakangan ini petani di sebagian wilayah Indonesia mulai heboh dengan kehadiran pisang barangan.
Bahkan sebagian petani berani berspekulasi mengubah lahan perkebunannya untuk dijadikan lahan perkebunan pisang barangan.
Seperti di Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu, ada petani yang berani mengembangkan perkebunan pisang barangan ini di atas lahan seluas 25 hektar.
BACA JUGA:Warga Pino Raya Amankan 2 Pemuda, Ditanya Ngaku Mau BAB, Ketika Dibawa ke Polres Ternyata...
BACA JUGA:FAKTA! Pencairan BPNT 2023 di Bengkulu Selatan Dikenakan Biaya Hingga Rp10.000, Lumayan Rp69 Juta
Dari 25 hektar perkebunan pisang Barangan yang dikembangkan petani di Desa Lunjuk Kabupaten Seluma ini, 4 hektar lahan kebunnya sudah produktif. Seminggu bisa menghasilkan 1 ton buah pisang segar.
Jika seluruh kebun pisang miliknya sudah panen semua, maka diprediksi bisa menghasilkan 6 ton lebih buah pisang barangan setiap minggu.
Pisang ini berasal dari daerah Medan Provinsi Sumatera Utara. Masyarakat Medan sudah lama menanam jenis pisang yang memiliki rasa buah manis ini.
BACA JUGA:Seleksi Tertulis Pilkades Sinar Pagi Kaur: Satu Gugur, 3 Cakades PAW Bersaing Sengit
Tetapi selama ini usaha perkebunan pisang ini belum terlalu dikenal oleh dunia luar. Masyarakat medan juga belum mengembangkan perkebunan ini untuk skala produksi besar.
Masih sebatas memenuhi konsumsi rumah tangga saja dengan cara ditanam di lahan pekarangan rumah atau pinggir kebun.
Karena rasanya yang lezat, akhirnya pisang Barangan diminati banyak orang. Terutama di kota besar seperti Meda dan Jakarta. Dengan harga jual yang tinggi.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Nenek di Seluma Ditemukan Meninggal Dunia dengan Leher Terlilit Tali
BACA JUGA:'Disergap' Tetangga Saat Keluar Kamar Mandi, Mama Muda di Bengkulu Ini Melawan
Atas dasar permintaan tinggi inilah, belakangan banyak petani yang tertarik untuk mengembangkan bisnis perkebunan pisang barangan ini.
Pemerintah juga gencar menyampaikan peluang ini kepada masyarakat. Tujuannya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.
Bahkan Dinas Pertanian Seluma Provinsi Bengkulu sudah mengajukan permohonan bantuan bibit pisang barangan ini ke Kementerian Pertanian. Tidak tanggung tanggung, jumlah bibit yang diusulkan mencapai 50 ribu batang.
BACA JUGA:Penyusunan Dokumen SAKIP Harus Diutamakan, Asisten III Setda Kaur: Harus Selesai Tepat Waktu
BACA JUGA:Tampilkan Potensi Investasi, Bengkulu Selatan Gelar Manna Ekspo 2023
Pisang barangan ini memiliki cici ciri hampir sama dengan jenis pisang lainnya. Hanya saja buah yang dihasilkan setiap pohon lebih banyak. Tandan buah panjang dan lebat, setiap tandan bisa menghasilkan antara 10 hingga 15 sisir buah. Panjang buahnya antara 12 Cm hingga 18 CM. Setiap sisir biasanya ada 10 hingga 17 buah pisang.
Kulit buah yang masih mentah berwarna hijau dan akan berubah menjadi kuning mencolok saat sudah matang. Ada bintik bintik hitam pada kulit buah yang sudah matang.
Warnah daging buah yang sudah matang orange, teksturnya padat dan rasanya manis. Buah pisang ini bisa bertahan lama alias tidak mudah busuk.
BACA JUGA:Musda V MUI Kaur, Yuli Sasman Jabat Ketua Umum
BACA JUGA:Wamenkumham Puji Fasilitas Rutan dan Lapas di Bengkulu, Tapi...
Buah pisang barangan mengandung gizi tinggi, karbohidrat, vitamin B, vitamin C, zat besi, kalsium, asam folat, serat, dan nutrisi.
Sehingga buah pisang ini diyakini baik untuk makanan orang yang sedang menjalankan program diet. Kemudian baik juga untuk otak, asam folat yang terkandung di dalam buah pisang barangan ini diyakini baik untuk perkembangan otak mulai dari janin hingga masa pertumbuhan anak anak.
Manfaatlain baik untuk dikonsumsi orang yang menderita liver. Caranya buah pisang barangan diblender dan dicampur dengan satu sendok madu. Dan yang terakhir cocok untuk memperlancar saluran pencernaan. Khususnya orang yang mengalami kesulitan buang air besar atau sembelit.
BACA JUGA:Hebat....! Tempo Sebulan Bengkulu Selatan Raih Dua Penghargaan
BACA JUGA:BPNT 2023 Dibayar Tunai, Apakah Benar Dibelikan Sembako?
Pisang jenis ini bisa dikembangkan di hampir seluruh wilayah tropis. Mulai dari dataran rendah hingga kawasan pegunungan.
Cara pengambilan bibit pisang barangan ini juga tidak sulit. Cukup dengan mendongkel tunas pisang dari pohon induknya.
Cari tunas yang subur dan ukurannya belum terlalu besar atau masih memiliki daun pedang. Usahakan rumpun induk tempat mengambil kecambah sudah produksi. Atau sudah ada pohon yang ditebang.
Kemudian tunas yang diambil tadi dibersihkan, sisa sisa akar dibuang. Setelah itu masukkan bibit ke dalam Polybag yang sudah diisi tanah. Biasanya tiga atau empat minggu bibit sudah tumbuh dan bisa ditanam.
BACA JUGA:127 CJH Asal Bengkulu Selatan Jalani Cek Kesehatan, Darah Tinggi dan Asam Urat Mendominasi
BACA JUGA:Jelang Ramadan, Harga Beras dan Minyak Goreng Hingga Bawang Merah di Bengkulu Selatan Naik
Untuk penanaman, terlebih dahulu disiapkan lubang. Ukuran lubang 40 cm X 40 cm X 40 cm. Setelah digali biarkan dulu lubang menganga hingga satu minggu. Tujuannya agar terkena sinar matahri langsung untuk membunuh bakteri dan jamur.
Setelah itu masukkan pupuk kandang, selang beberapa hari kemudian bibit bisa ditanam. Jarak tanam pisang ini kisaran 3 meter dengan populasi maksimal 1000 batang perhektar.
Cara pemeliharaan pisang ini terbilang mudah. Sama dengan cara memelihara tanaman pisang lainnya. Hanya saja jangan membiarkan tunas terlalu banyak. Karena akan berdampak pada kelebatan buah yang dihasilkan.