BACA JUGA:Petani Sawit Harus Tahu! Berikut Ciri Bibit Kelapa Sawit Unggul
Pengendalian gulma harus dilakukan secara intensif, baik secara mekanis maupun kimiawi. Gulma kelas A seperti bambu, pisang, ilalang, dan senduduk perlu dikendalikan dengan lebih serius karena potensi gangguannya lebih besar.
4. Pemberantasan Hama dan Penyakit:
Hama dan penyakit dapat merusak tanaman kelapa sawit secara menyeluruh. Pemberantasan yang efektif terhadap hama dan penyakit sejak dini sangat penting.
BACA JUGA:Tanaman Kelapa Sawit Ancam Lahan Sawah, Pemerintah Mulai Ketar Ketir Terjadi Krisis Pangan
BACA JUGA:Update Harga TBS Sawit di Bengkulu Selatan, Pekan ini Merayap Naik Namun Belum Aman
Monitoring yang cermat, pengenalan gejala awal, dan penggunaan metode kontrol yang tepat seperti pengendalian biologis atau kimiawi harus dilakukan untuk menjaga produktivitas tanaman.
5. Penunasan yang Diatur:
Penunasan merupakan tindakan penting untuk mempertahankan struktur pohon, membersihkan tanaman, dan meningkatkan produktivitasnya. Penunasan harus dilakukan sesuai dengan usia tanaman.
Tunasan yang diatur dengan benar akan membantu dalam perkembangan pohon dan produksi buah yang lebih baik.
6. Prosedur Pemanenan yang Benar:
Proses pemanenan buah kelapa sawit harus dilakukan dengan teknik yang benar. Kesalahan dalam pemanenan bisa menyebabkan stres pada tanaman dan mengganggu produksi buah di masa depan.
Pemilihan waktu yang tepat dan teknik yang benar dalam pemanenan akan membantu tanaman kelapa sawit tetap sehat dan produktif.
BACA JUGA:Harga TBS Sawit di Bengkulu Masih Lesu, Peramal CPO Sudah Memprediksi
BACA JUGA:Ambil Pupuk Sawit Ratusan Kilo Tapi Tak Bayar, Warga Sumsel Dibekuk Polisi
7. Penggunaan Alat Berteknologi Tinggi:
Menggunakan peralatan pertanian yang canggih dan bersistem mekanis dapat meningkatkan efisiensi pemeliharaan dan produktivitas kelapa sawit.