RASELNEWS.COM - Wilayah Al Ula tercatat sudah dihuni manusia sejak ribuan tahun silam.
Penghuninya diperkirakan mendirikan kota bertembok pada sekitar abad ke-6 SM.
Lokasi Al Ula sendiri berada di Jalur Dupa (Incense Road), yang merupakan rute perdagangan penting yang menghubungkan Arab, Mesir, dan India.
BACA JUGA:Banyak yang Belum Tahu dan Menganggap Sepele, Ternyata Ini Kegunaan Akta Kematian
Pada abad ke-7 hingga abad ke-6 SM, wilayah ini diduga dihuni kaum Tsamud dari Kerajaan Dedanite.
Kemudian antara abad ke-5 hingga abad ke-2 SM, Al Ula dihuni oleh Kerajaan Lihyan yang dipimpin oleh Dinasti Nabatean secara turun temurun.
Al Ula adalah Ibu Kota Lihyanites Kuno (Dedanites) dan menjadi kota yang paling dihindari oleh Nabi Muhammad.
BACA JUGA:KEREN! Pelajar SMA di Bengkulu Selatan Ciptakan Deodorant dari Jeruk Purut
BACA JUGA:KEREN! Pelajar SMA di Bengkulu Selatan Ciptakan Deodorant dari Jeruk Purut
Selain itu, di kota ini terdapat Mada'in Saleh, yaitu situs arkeologi yang dibangun lebih dari 2.000 tahun lalu oleh orang-orang Nabatean, dan diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
Pernah dikisahkan, suatu hari Nabi Muhammad SAW melewati tempat ini saat pergi untuk Perang Tabuk, Nabi Muhammad secara khusus menunjuk tempat ini (Al Ula) kepada para sahabatnya sebagai sebuah isyarat.
BACA JUGA:WASPADA! Pencuri Beraksi di Pesta Pernikahan, Warga Pasar Manna Jadi Korban
Nabi Muhammad memerintahkan mereka untuk minum air hanya dari satu sumur yang digunakan oleh unta Hazrat Saleh AS dan melarang mereka makan dan minum apapun dari daerah itu serta memerintahkan untuk melewatinya dengan cepat.