1. Kedasih ungu (Sumatera, Jawa, Kalimatan)
2. Kedasih Topi Putih (Papua)
3. Kedasih Zamrud (Sumatera)
4. Kedasih Emas (Bali, Nusa Tenggara, Papua)
5. Kedasih Australia (Jawa, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua)
6. Kedasih Maluku (Sulawesi dan Maluku)
7. Kedasih Gunung (Papua)
8. Wiwik Maluku (Maluku, Maluku Utara)
9. Wiwik Paruh Panjang (Papua)
10. Kedasih Laut (seluruh indonesia)
11. Wiwik Rimba (seluruh Indonesia)
12. Wiwik Dada Coklat (Papua)
13. Kedasih Telinga Putih (Papua)
14. Wiwik Kipas (Papua)
BACA JUGA:Jangankan Saat Dewasa, Prilaku Culas Burung Kedasih Sudah Tampak Saat Baru Menetas
Siklus Hidup Burung Kedasih
Sebagaimana telah dijelaskan di atas, Kedasih betina yang telah menitipkan telurnya ke sarang burung lain akan langsung pergi.
Ia mempercayai burung lain untuk mengeramkan telur hingga merawatnya. Dari berbagai sumber, mayoritas Wiwik menitipkan satu telur. Ada pula 3 butir.
Proses pengeraman burung Kedasih membutuhkan waktu 14-19 hari. Setelah memasuki usia 5-7 hari, anak burung Kedasih sudah menunjukan sikap licik, percis sang Induk.
Telur lain yang belum menetas akan ia buang. Telur akan ia dorong dengan menggunakan punggungnya yang kuat.
BACA JUGA:Burung Murka, Anakan Murai Batu X Burung Kacer, Begini bentuk dan Cara perawatanya
Begitupun jika telur lain ikut menetas. Dengan kekuatan otot punggungnya, Kedasih kecil yang masih berwarna merah itu mendorong saudara tirinya, bahkan saudara kandung yang ikut dititipkan dalam sarang yang sama.
Tindakan ini ini dimaksudkan agar induk inang bisa fokus memberi ia makan tanpa harus ada persaingan.
Anak kedasih meninggalkan sarang setelah fisiknya kuat untuk kemudian kemudian mengulang siklus hidup yang sama. (red)