BACA JUGA:OJK Rilis Daftar 101 Pinjol Legal per Oktober 2023
BACA JUGA:Dalam Islam, Berapa Persen Gaji Suami untuk Istri?
Karena ulet dan tekun, akhirnya Bujana diangkat sebagai anak oleh saudagar tempatnya bekerja.
Namun Bujana justru mendekati anak perempuan saudagar itu. Antara keduanyapun terjalin ikatan asmara. Akhirnya keduanya dinikahkan.
Sepeninggal Bujana, lailena melahirkan seorang anak perempuan yang cantik. Bayi itu diberi nama Laili.
Laili tumbuh menjadi remaja yang cantik dan sopan persis perilaku ibunya Lailena saat masih gadis.
Sementara Bujana dengan istri barunya juga dikaruniai seorang anak laki laki yang bernama Kumala.
BACA JUGA:Bonsai Kimeng: Tanaman Hias Termahal di Dunia, Dipercaya Bawa Hoki
BACA JUGA:Program Kartu Prakerja Gelombang 62 Menjadi Gelombang Terakhir di Tahun 2023, Bagaimana Tahun 2024?
Umur Kumala dan Laili hanya terpaut sekitar 3 tahun.
Laili pamit sama ibu dan kakek nenenknya untuk merantau mencari kerja sekaligus mencari keberadaan ayahnya.
Akhirnya Laili tiba di kota dan bekerja dengan salah seorang saudagar yang tak lain itu adalah ayah kandungnya sendiri yakni Bujana.
Tepi mereka tidak saling kenal, seiring berjalannya waktu Kumala jatuh hati kepada Laili. Namun laili selalu menghindar karena dia selalu teringat pesan orang tuanya agar jangan mencari jodoh orang kaya.
BACA JUGA:Lebih Sporty dan Dibanderol Rp 14 Juta, Yamaha Ray ZR 125 Siap 'Lumat' Honda Beat
BACA JUGA:Stop Cuci Tangan dengan Air Kobokan! Ini Alasannya
Supaya anaknya tidak mengalami hal yang sama seperti yang dia alami.
Namun Kumala tidak pernah menyerah untuk mendekati Laili. Hingga pada suatu hari Laili ingin pulang ke kampung halamannya karena rindu dengan ibunya.
Kulama ikut ke kampung halaman Laili, saat bertemu dengan Lailena ibunya Laili, Kumala langsung memperkenalkan dirinya sebagai calon suami Laili.
Lailena awalnya tidak terima anaknya menikah dengan Kumala, karena Kumala berasal dari keluarga kaya.
BACA JUGA:All New Honda Supra GRT 150 Segera Rilis, Postur Lebih Bohai, Sistem Keamanan Lebih Canggih
BACA JUGA:Tahun Depan Desa Kembali Bergelimang Uang, Sri Mulyani Anggaran Rp 71 Triliun, Ternyata Ini Peruntukannya
Namun karena laili dan Kumala sudah saling mencintai, akhirnya Lailena menyetujui rencana pernikahan keduanya dengan satu syarat, yakni Kumala harus mampu menyiapkan maskawin dan seserahan dari hasil keringatnya sendiri.
Tidak boleh mengandalkan kekayaan keluarganya.
Kumala menyanggupi syarat itu. Hingga pada suatu hari Kumala datang ke kampung halaman Laili untuk meminang sekaligus melangsungkan pernikahan.
Sesampainya di rumah Laili, Bujana terkejut mengetahui kalau Laili adalah anak Lailena yang merupakan istrinya sendiri.
Lailena langsung mengatakan kalau Laili dan Kumala tidak bisa menikah, karena keduanya adalah bersaudara sama sama anak Bujana.
BACA JUGA:Tiga Peluang Bisnis Dari Limbah Sawit, Nyaris Tanpa Modal, Bisa Hasilkan Uang Miliaran, Ini Usahanya
Karena kecewa Laili berlari kesungai tempat dulu ibunya mandi dan mencuci pakaian. Laili duduk di atas sebuah batu sembari bersumpah, jika dia tidak bisa menikah dengan Kumala maka lebih baik menjadi batu.
Sumpah itu dikabulkan yang maha kuasa, cuaca terang siang hari langsung berubah menjadi gelap, terdengar suara petir sambung menyambung.
Saat itulah tiba tiba tubuh Laili berubah menjadi batu. Karena di atas kepala Laili ada tajuk (semacam perhiasan di atas kepala pengantin) maka batu itu yang diyakini sebagai wujud tubuh Laili yang menjadi batu itu disebut masyarakat dengan sebutan Batu Betajuk.
BACA JUGA:Bukan Cuma Jadi Bumbu Masak, dr Zaidul Akbar Sebut Ada 7 Manfaat Ketumbar untuk Kesehatan
BACA JUGA:Indonesia Pernah Surplus Pangan, Bantu Korban Kelaparan di Afrika 100 Ribu Ton Gabah, Bukti Pertanian Indonesi
Sementara Kumala yang juga kecewa lantaran tidak bisa menikah dengan Laili yang tak lain adalah kakaknya sendiri namun beda ibu berlari ke belakang rumah keluarga Laili. Dia juga bersumpah lebih baik menjadi binatang daripada harus menanggung malu dan tidak jadi menikah dengan wanita yang dia kasihi.
Konon Kumala berubah menjadi seekor ular hitam. Konon ular hitam jelmaan Kumala ini sering terlihat di sekitar batu betajuk.
Warga meyakini ular hitam itu selalu menjaga batu betajuk yang mertupakan jelmaan Laili.
BACA JUGA:Program TMMD di Bengkulu Selatan Selesai Sudah, Hasilnya Luar Biasa, Ini Wujudnya
Demikianlah uraian legenda batu betajuk di Bengkulu yang dikutip dari cerita mulut ke mulut. Semoga cerita ini bermanfaat untuk kita semua, mohon maaf jika ada cerita versi lain yang berbeda dengan cerita ini.
Namun percayalah semakin banyak versi cerita yang dimiliki maka Indonesia semakin kaya dengan keunikan cerita legendanya. (red)