Setelah ditarik dari peredaran oleh Bank Indonesia, uang tersebut menjadi kuno dan menjadi incaran bagi para kolektor.
Uang kuno memiliki nilai yang tinggi, terutama jika langka dan dalam kondisi fisik yang baik.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi harga jual uang kuno, seperti tingkat kelangkaan dan kondisi fisiknya.
BACA JUGA:Tabel Angsuran KUR BSI 2024 Plafon Rp 10 Juta - Rp 500 Juta Bebas Riba, Cocok Untuk Pelaku UMKM
Uang kuno yang memiliki kesalahan cetak atau nomor seri unik juga memiliki daya tarik tersendiri bagi kolektor.
Beberapa uang kuno di Indonesia memiliki nilai yang sangat tinggi di pasar koleksi. Sebagai contoh, uang kertas Rp 1.000 Gulden dengan gambar wayang dapat dihargai hingga Rp 100 juta per lembarnya.
Selain itu, ada juga uang lain seperti uang kertas Rp 100 bergambar Presiden Soekarno dari tahun 1948 yang dapat mencapai nilai Rp 100 juta di kalangan kolektor.
BACA JUGA:Tabel Angsuran KUR BSI 2024 Plafon Rp 10 Juta - Rp 500 Juta Bebas Riba, Cocok Untuk Pelaku UMKM
Uang kertas 5.000 dengan desain perempuan memegang padi dari tahun 1958 dapat dihargai lebih dari Rp 10 juta per lembarnya, yang tentunya bisa membuat rekening Anda juga menjadi gendut.
Tidak hanya uang kertas, koin juga menjadi koleksi yang diminati, misalnya koin pecahan Rp 200 dengan desain burung cendrawasih dan garuda dari tahun 1945-1970 yang memiliki nilai sekitar Rp 400 - 500 ribu per kepingnya.
BACA JUGA:Punya Uang Koin Gambar Ini? Anda Beruntung, Harga Jualnya Segini
Peluang usaha dalam bidang koleksi uang kuno ini cukup menjanjikan. Setiap tahun, nilai koleksi dapat mengalami kenaikan tergantung pada permintaan pasar.
Namun, kehati-hatian dalam menilai koleksi yang laris dan kurang diminati juga sangat penting.
Uang kuno dapat dijual secara online maupun melalui pameran offline, baik dari koleksi pribadi maupun dari sesama kolektor atau orang awam. (red)