Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya untuk mencapai target produksi minyak sawit sebesar 100 juta ton per tahun pada tahun 2045.
Dengan demikian, Indonesia berpotensi menjadi negara yang tidak hanya mandiri dalam produksi bensin, tetapi juga menjadi pusat pengembangan energi hijau berbasis pada sumber daya alam yang melimpah, seperti kelapa sawit.
BACA JUGA:Petani Sawit Bengkulu Selatan DItiup Angin Segar, Harga TBS Sawit Tembus Rp2230 Per Kilogram
Hal ini akan membawa dampak besar dalam mencapai tujuan net zero emission pada tahun 2060, serta menjadikan Indonesia sebagai pemimpin dalam industri energi hijau di dunia.
Selain itu, calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, juga mengungkapkan keyakinannya bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara yang kaya dan mandiri dalam produksi energi.
BACA JUGA:Pembangunan dari Anggaran DBH Sawit Mulai Dikerjakan, Ini Lokasinya
Dia menekankan bahwa impor solar dan bensin bisa dihilangkan dengan produksi dari sumber daya alam lokal, seperti kelapa sawit, tebu, dan singkong.
Potensi produksi yang besar dari kelapa sawit dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan energi Indonesia di masa depan.
BACA JUGA:Terungkap! Kerangka Manusia di Kebun Sawit Kaur Seorang Laki-laki, Ini Identitasnya
Dengan komitmen dan kerja keras bersama, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi negara yang tidak hanya mandiri dalam produksi energi, tetapi juga menjadi teladan dalam penerapan energi hijau dan berkelanjutan bagi dunia.(man)