RASELNEWS.COM - Shalat tahajud adalah salah satu salat sunnah yang memiliki keutamaan dalam ajaran Islam. Bukan hanya meraih pahala, namun shalat ini juga bisa setidaknya bisa menyembuhkan 5 penyakit.
Waktu sepertiga malam yang dianjurkan untuk melaksanakan salat ini adalah saat para malaikat turun ke bumi.
Tidak hanya itu, pada waktu sepertiga malam tersebut, Allah akan mengabulkan doa yang dipanjatkan oleh hamba-Nya. Melaksanakan salat sunnah ini akan membuat tubuh kita terhindar dari berbagai jenis penyakit.
BACA JUGA:Bubuk Daun Kelor Ternyata Baik Dikonsumsi Bagi Penderita Penyakit Ini, Khasiatnya Luar Biasa
Mungkin tidak banyak yang mengetahui bahwa ternyata Shalat tahajud berfaedah untuk kesehatan tubuh dan dapat mengobati berbagai macam penyakit.
Berikut adalah beberapa penyakit yang dapat disembuhkan dengan salat tahajud:
1. Mengobati Diabetes
Manfaat pertama dari shalat tahajud bagi kesehatan adalah membantu mengobati diabetes. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa Tahajud dapat menurunkan kandungan kortisol.
BACA JUGA:Kenali dan Waspadai! 7 Tanda Penyakit Kelebihan Gula Dalam Tubuh
Kortisol memiliki manfaat untuk meningkatkan kadar gula darah dengan merangsang metabolisme karbohidrat. Jika kortisol meningkat, maka kadar gula darah dalam tubuh juga akan meningkat.
2. Mencegah Pembengkakan Jantung
Tidak hanya mengobati diabetes, manfaat Shalat tahajud selanjutnya adalah mencegah pembengkakan jantung. Menurunnya kandungan kortisol memiliki banyak kelebihan, karena rendahnya kortisol akan mengurangi produksi urine, sehingga kita tidak akan sering buang air kecil pada malam hari.
Shalat tahajud dianjurkan bagi mereka yang menderita pembengkakan jantung dan gagal ginjal karena dapat mereduksi kortisol, mencegah pembengkakan, dan mengurangi pembuangan urine.
BACA JUGA:Perbedaan Penyakit Tipes dan DBD, Begini Cara Mencegahnya
4. Mencegah Penyakit Hipertensi dan Hipotensi
Sepertiga malam adalah waktu penting bagi otak manusia untuk melaksanakan salat tahajud.
Pada waktu tersebut, otak akan melepaskan serotonin, beta endorfin, dan melatonin, yang membuat seseorang merasa lebih tenang hingga homeostasis terbangun.
Jika homeostasis terganggu, seseorang akan mudah mengalami pusing yang bisa mengakibatkan hipertensi (tekanan darah tinggi) atau hipotensi (tekanan darah rendah).