NASA Sebut Potensi Kiamat Makin Dekat, Ilmuwan Ukraina Putuskan Masuk Islam

Kamis 06-06-2024,09:40 WIB
Reporter : Andri Irawan 01
Editor : Andri Irawan 01

Apabila ia telah terbit dari barat dan semua manusia menyaksikan hal itu, maka mereka semua akan beriman. Akan tetapi, orang-orang yang baru beriman pada waktu itu, imannya sudah tak berguna lagi. (HR Muslim).

BACA JUGA:Waktu yang Tepat Bagi Janda dan Duda untuk Menikah Lagi Menurut Islam

Dalam kitab Fathul Bari, Ibnu Abbas radhiallahu anhu meriwayatkan satu kisah di mana Ubay bin Ka'ab bertanya kepada Rasulullah tentang hadis tadi:

"Wahai Rasulullah, bagaimana jadinya matahari dan manusia setelah itu?" Rasulullah menjawab, "Matahari akan tetap menyinarkan cahayanya dan akan terbit sebagaimana mestinya, dan orang-orang akan menghadapi tugas-tugas dunia mereka.

Namun, apabila kuda seorang laki-laki melahirkan anaknya, maka dia tidak akan dapat menunggang kuda tersebut sampai terjadinya kiamat."

Maksudnya, manusia akan menjalani kehidupan dengan normal setelah fenomena tersebut. Tetapi, seiman atau seyakinnya seseorang ketika peristiwa matahari terbit dari barat terjadi, sedangkan sebelumnya mereka tidak pernah beriman, maka iman itu tidak akan bernilai di sisi Allah.

BACA JUGA:8 Dandanan Muslimah yang Dilarang Dalam Islam, Nomor 3 Sering Terlupakan

Menurut Dmitri, ilmu pengetahuan dan informasi seperti ini tidak akan ditemukan di buku-buku atau didengar dari mana pun. Wajar jika pakar fisika tersebut memilih beriman kepada Allah. Ditambah lagi, dalam Al-Qur'an Allah subhanahu wa taala berfirman yang artinya:

"Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda dari Allah, maka tak berguna lagi iman seseorang yang belum beriman sebelum itu atau belum berusaha berbuat kebaikan dengan imannya." (Al-Qur'an surah Al-An'am ayat 158). (and)

Kategori :