BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Pemda Bengkulu Selatan baru saja mengeluarkan data terbaru mengenai sumber pendapatan utama masyarakat di wilayah tersebut.
Berdasarkan hasil survei dan pengumpulan data, ada 17 sektor yang menjadi sumber ekonomi warga di Bumi Sekundang Setungguan.
BACA JUGA:Harga Rokok Naik, Netizen Tutup Saja Pabriknya, Emang Berani Hilang Pendapatan ratusan Triliun?
Di mana sektor olahan bumi yang meliputi pertanian, perikanan, dan perkebunan menjadi kontributor terbesar terhadap pendapatan daerah.
Kepala Bidang Pembangunan Bappeda dan Litbang Bengkulu Selatan, Nusa Dian Esa Putera, mengungkapkan, Hasil survei dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa sektor olahan bumi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) memainkan peran penting dalam perekonomian Kabupaten Bengkulu Selatan.
BACA JUGA:Anggaran Dana Desa di Seluma Tahun 2024 Disunat, Pendapatan Desa Dipastikan Berkurang, Ini Penyebabnya
Data BPS mencatat, sektor olahan bumi menyumbang 33 persen atau sekitar Rp 2,4 miliar per tahun, sementara usaha mikro menyumbang 16 persen atau Rp 1,194 miliar per tahun.
Sebaliknya, sektor dengan kontribusi terendah adalah pertambangan dan penggalian, yang hanya menyumbang kurang dari 3 persen atau sekitar Rp 150 juta.
"Yang menjadi keunggulan kita yakni sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, karena memang sektor itu yang paling mendukung di Bengkulu Selatan," ungkap Nusa Dian Esa Putra.
BACA JUGA:Pendapatan Warga Tak Lebih Rp 400 Ribu, 5 Kabupaten Ini Masuk Wilayah Termiskin di Jawa Tengah
Berikut rincian kontribusi dari berbagai unit usaha di Kabupaten Bengkulu Selatan:
1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan: 33,5 persen, Rp2,416 miliar
2. Pertambangan dan Penggalian: 2,09 persen, Rp150 juta
3. Industri Pengolahan: 2,91 persen, Rp209 juta
4. Pengadaan Listrik dan Gas: 0,10 persen, Rp7,2 juta
5. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang: 0,13 persen, Rp9,6 juta
6. Konstruksi: 5,71 persen, Rp410,9 juta
7. Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor: 16,59 persen, Rp1,194 miliar
8. Transportasi dan Pergudangan: 6,93 persen, Rp498,8 juta
9. Penyediaan Akomodasi Makan Minum: 2,04 persen, Rp148,8 juta