Kelinci Belang Sumatera Ditemukan Pendaki di Hutan Bukit Barisan, Nitizen Khawatir

Senin 05-08-2024,18:32 WIB
Reporter : Andri Irawan
Editor : Andri Irawan

Warna bulunya coklat kemerahan dengan garis hitam membujur sepanjang tubuhnya, sedangkan bulu di bagian perutnya berwarna putih. Di sekitar mata dan sisi kepalanya bagian belakang berwarna hitam.

BACA JUGA:Fakta Unik Burung Tali Pocong: Hewan Berekor Cantik dan Bersuara Merdu, Murai Batu Kalah Jauh

BACA JUGA:Fakta Unik Burung Bubut: Hewan yang Bisa Menyembuhkan Patah Tulang Hingga Luka Bakar

Kelinci belang Sumatera adalah binatang nokturnal yang lebih aktif di malam hari. Keunikan dari satwa asli Indonesia ini adalah kebiasaannya bersembunyi di dalam lubang atau liang bekas binatang lain, bukan menggali sendiri seperti kelinci lainnya.

Kelinci liar ini merupakan hewan herbivora yang memakan tanaman mulai dari daun tanaman muda hingga tangkai tanaman. Mereka mampu mencerna makanan dengan kandungan selulosa tinggi berkat bakteri yang membantu proses pencernaan di usus besar dan sekum.


Kelinci Belang Sumatera Ditemukan Pendaki di Hutan Bukit Barisan--raselnews.com

Habitat kelinci belang Sumatera adalah hutan-hutan tropis di beberapa gunung di Pulau Sumatera, seperti Gunung Kerinci, Gunung Barisan, dan Gunung Leuser.

Mereka hidup pada ketinggian antara 600 hingga 1600 meter di atas permukaan laut. Pada bulan Agustus 2021, sebuah foto kelinci belang Sumatera diunggah dengan maksud untuk menjualnya kepada kolektor hewan di Facebook.

BACA JUGA:4 Sungai Paling Berbahaya di Indonesia, Hati Hati Kalau Mau Nyebur, Banyak Hewan Gigi Jarang

BACA JUGA:Fakta Menarik Burung Manyar, Hewan dengan Sarang Jebakan

Pihak berwenang dari Taman Nasional Kerinci Seblat berhasil menyelamatkan kelinci tersebut yang mengalami cedera ringan di bagian panggul. Kelinci itu kini telah dilepaskan kembali ke hutan dengan aman.

Peristiwa ini menunjukkan bahwa populasi kelinci belang Sumatera masih ada dan bertahan di alam Sumatera. Namun, populasi pasti Nesolagus netscheri saat ini tidak diketahui dan diduga sangat langka di habitat aslinya.

Penampakan langsung terakhir kali terjadi pada tahun 1972, kemudian teramati tiga kali pada tahun 2000, 2007, dan 2012 melalui kamera pengintai di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.


Kelinci Belang Sumatera Ditemukan Pendaki di Hutan Bukit Barisan--raselnews.com

Sejak tahun 2008, IUCN memasukkan kelinci belang Sumatera dalam status konservasi Vulnerable atau rentan. Ancaman terbesar bagi kelinci asli Indonesia ini adalah kerusakan hutan sebagai habitat alami, pembukaan lahan pertanian, kebakaran hutan, dan kolektor hewan langka.

BACA JUGA:3 Jenis Hewan Berkaki Empat yang Menjadi Perantara Ilmu Sihir dan Santet

BACA JUGA:Panjang Umur! Lima Hewan Ini Miliki Umur Ribuan Tahun, Nomor Lima Abadi

Satu-satunya kerabat terdekat kelinci belang Sumatera adalah Annamite striped rabbit, Nesolagus timminsi, yang ditemukan di pegunungan Annamite, perbatasan Laos dan Vietnam.

Kategori :