RASELNEWS.COM - Dalam istilah medis, cuci darah dikenal dengan sebutan hemodialisis.
Kata "hemodialisis" berasal dari dua kata, yaitu "hemo" yang berarti darah, dan "dialisis" yang berarti pemisahan zat-zat terlarut.
Dengan demikian, hemodialisis berarti proses pemisahan zat-zat limbah dari darah melalui proses penyaringan di luar tubuh.
BACA JUGA:Tak Perlu Sampai Cuci Darah, 5 Sayuran Ini Ternyata Bikin Ginjalmu Sehat, Konsumsi yang Rutin Ya
BACA JUGA:7 Bahan Ampuh Atasi Batu Ginjal Secara Alami!
Cuci darah adalah perawatan yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup penderita gagal ginjal, namun sayangnya tidak dapat menyembuhkan kondisi tersebut.
Apa Tujuan Cuci Darah?
Apa Itu Cuci Darah, Kapan Harus Dilakukan, dan Efek Sampingnya?-Istimewa-IST, Dokomen
Tujuan utama cuci darah atau hemodialisis adalah membantu ginjal dalam melaksanakan fungsinya.
Ginjal adalah organ yang memiliki peran sangat penting dalam tubuh, salah satunya adalah menyaring darah.
Selain membersihkan darah, ginjal juga membentuk zat-zat yang membantu menjaga kesehatan tubuh.
BACA JUGA:Penyebab Meningkatnya Kasus Diabetes dan Gagal Ginjal Pada Anak, Ternyata Bukan Karena Susu UHT
Namun, ketika ginjal mengalami kerusakan, mereka tidak lagi mampu berfungsi dengan baik.
Salah satu cara untuk menangani kondisi ini adalah dengan cuci darah, sehingga racun tidak menumpuk dalam tubuh.
Jika penderita gagal ginjal tidak menjalani transplantasi, maka prosedur ini perlu dilakukan secara rutin.
Kapan Harus Melakukan Cuci Darah?
BACA JUGA:9 Makanan Sehat Ini Terbukti Memperbaiki Fungsi Ginjal, Dicatat Ya!
BACA JUGA:Belum Banyak yang Tahu, Ternyata Ini 9 Gejala Awal Kulit Saat Sakit Ginjal
National Kidney Foundation merekomendasikan cuci darah ketika fungsi ginjal telah menurun hingga 15% atau ketika seseorang mengalami gejala parah akibat penyakit ginjal, seperti sesak napas, kelelahan, kram otot, mual, atau muntah.