Donor darah bisa dilakukan langsung atau disimpan terlebih dahulu.
Ada beberapa jenis donor darah, seperti donor darah utuh (whole blood), plasma (apheresis), trombosit, dan donor sel darah merah.
Sebelum donor, pendonor akan menjalani pemeriksaan kesehatan oleh dokter dan wawancara terkait gaya hidup serta riwayat penyakit.
Jika memenuhi syarat, proses donor darah akan dilakukan.
BACA JUGA:Masih Makan 3 Kali Sehari? Coba Kurangi, Rasakan Manfaat Ketika Anda Makan 1 Kali Sehari
BACA JUGA:Manfaat Timun untuk Kesehatan dan Kecantikan
Darah yang diambil sekitar 350-450 cc dalam waktu 10 menit. Setelah donor, pendonor disarankan untuk beristirahat sejenak, minum air putih, dan mengonsumsi makanan ringan agar tubuh cepat pulih.
Setelah darah diambil, akan diperiksa di laboratorium untuk memastikan darah aman dan bebas penyakit sebelum didistribusikan ke rumah sakit atau orang yang membutuhkan.
Tes golongan darah dilakukan dengan mengambil sedikit sampel darah dari ujung jari.
Ada empat golongan darah, yaitu A, B, AB, dan O, dengan resus positif atau negatif.
BACA JUGA:Apel Hijau Efektif Menurunkan Kadar Gula Darah, Berikut Manfaat Lainnya untuk Kesehatan
BACA JUGA:16 Manfaat Kacang Merah untuk Kesehatan dan Kecantikan! Awas Jangan Salah Mengolah, Bisa Keracunan
Transfusi darah harus dilakukan dengan golongan darah dan resus yang sesuai, agar tidak terjadi reaksi penolakan.
Dulu, golongan darah O dianggap sebagai donor universal, namun sekarang lebih disarankan untuk menerima darah yang sesuai.
Manfaat donor darah sangat banyak. Selain membantu menyelamatkan nyawa, donor darah dapat menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah, menstabilkan tekanan darah, serta mengurangi kadar zat besi berlebih yang bisa merusak pembuluh darah.
BACA JUGA:Meningkatkan Gairah Seksual! Ini 10 Manfaat Tape Singkong dan Risiko Jika Dikonsumsi Berlebihan
BACA JUGA:Selain Baik untuk Kesehatan, Tidur Pakai Kaos Kaki Juga Bermanfaat Bagi Pasangan Suami Istri
Donor darah juga merangsang produksi sel darah merah baru, membantu mendeteksi penyakit melalui pemeriksaan kesehatan, dan memberikan manfaat psikologis bagi pendonor.
Beberapa efek samping yang mungkin timbul adalah pusing, lemas (terutama jika kurang istirahat atau belum makan), anemia jika donor terlalu sering tanpa jeda yang cukup, nyeri atau memar di lokasi suntikan, serta rasa mual atau pingsan.