Bangga! Pelajar Indonesia Berjaya di Ajang Lomba Coding Internasional di Korea

Kamis 07-11-2024,10:21 WIB
Reporter : Andri Irawan
Editor : Andri Irawan

RASELNEWS.COM - Anak-anak Indonesia berhasil menorehkan prestasi luar biasa dalam World Innovative Technology Challenge 2024 yang diadakan pada 2-3 November 2024 di Universitas Nasional Chonnam, Yeosu-si, Korea.

Mereka sukses membawa pulang dua medali emas, satu perak, dan tiga perunggu dalam kompetisi bergengsi ini.

"Tim ini memulai pelatihan dari nol selama enam bulan, dengan jadwal latihan dua kali seminggu, masing-masing selama 3-4 jam," ujar Budi Chang, Ketua Delegasi Indonesia.

BACA JUGA:Seragam Gratis untuk 10 Ribu Pelajar di Seluma Belum Dibagikan, Batal?

Budi menjelaskan bahwa para peserta dari Indonesia harus memenuhi berbagai kriteria ketat dalam penilaian, seperti efektivitas program, orisinalitas (dengan atau tanpa bantuan kecerdasan buatan), dan kreativitas. Negara-negara lain yang turut serta dalam kompetisi ini termasuk Filipina dan Korea.

"Para peserta dari negara lain terkejut melihat Indonesia berhasil meraih emas meskipun waktu pelatihan mereka relatif singkat," tambahnya.

Budi juga menekankan bahwa kemenangan ini sangat spesial karena anak-anak yang mewakili Indonesia adalah putra-putri daerah.

BACA JUGA:Syarat Sekolah dan Siswa Bisa Ikut SNBP 2025, Pelajar Kelas XII Wajib Tahu

Sebelum mengikuti pelatihan di Gasing Academy di bawah bimbingan ilmuwan Indonesia, Prof. Yohanes Surya, mereka masih mengalami kesulitan dalam bidang matematika.

Selama pelatihan, anak-anak ini mengikuti program intensif.

"Mereka menjalani pelatihan matematika selama 10 bulan, diikuti dengan pelajaran coding selama enam bulan. Kini kemampuan matematika mereka setara dengan level SMA, meskipun mereka masih berstatus siswa SD dan SMP," terang Budi.

BACA JUGA:7 Rekomendasi Printer Terbaik untuk Pelajar dan Mahasiswa, Harga Tak Menguras Kantong

Anggota delegasi Indonesia tersebut meliputi Felicia Dahayu dari Banyuwangi, Jawa Timur; Jose Norotouw dari Jayapura, Papua; Cressya Wianopa dari Gunung Mas, Kalimantan Tengah; Esra Samuel Weyai dari Biak Numfor, Papua; Uril Algifari dari Halmahera Tengah, Maluku Utara; dan Fanita Tenouye dari Nabire, Papua Tengah.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro turut memberikan apresiasinya.

"Prestasi ini adalah bukti bahwa anak-anak Indonesia memiliki kemampuan yang luar biasa di tingkat internasional dan berhasil mengharumkan nama bangsa," ujarnya.

BACA JUGA:Penghapusan Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA Mulai Berlaku Tahun Pelajaran 2024/2025

Satryo juga berharap agar para siswa terus semangat dalam belajar dan berinovasi. "Semoga pencapaian ini dapat menjadi inspirasi bagi pelajar lain untuk mengejar prestasi serupa di tingkat dunia," tutupnya. (**)

Kategori :