RASELNEWS.COM - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia, bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas), menindaklanjuti laporan tentang potensi kontaminasi residu pestisida pada anggur jenis shine muscat.
Kepala BPOM, Taruna Ikrar, menyatakan bahwa pihaknya telah mengambil sampel anggur shine muscat dari sejumlah wilayah di Indonesia untuk diuji di laboratorium.
BACA JUGA:Wajib Tahu! Ini 10 Ciri Anggur Muscat yang Terpapar Residu Kimia
BACA JUGA:Waspada! Anggur Shine Muscat Diduga Terpapar Residu Kimia Berbahaya
"Kami dari Pihak BPOM sudah mengambil sampel anggur shine muscat di banyak wilayah yang merupakan titik masuk buah anggur tersebut," Kata Taruna.
Taruna menjelaskan bahwa pengujian sampel dari Jabodetabek, Bandung, dan Bandar Lampung telah selesai dilakukan, dan hasilnya menunjukkan bahwa secara kuantitatif tidak terdeteksi residu pestisida pada sampel anggur shine muscat.
Hasil uji lab BPOM terhadap ratusan sampel dari ketiga wilayah ini memperkuat temuan Bapanas yang sebelumnya juga melakukan uji serupa.
BACA JUGA:BPS Sebut Tingkat Pengangguran di 5 Provinsi Ini Tertinggi di Indonesia 2024, Apa Saja?
BACA JUGA:Cara Dapat Kerja dengan Cepat! Buat Kamu yang Masih Nganggur
"Dengan demikian, hasil ini menguatkan temuan laboratorium Badan Pangan Nasional," tambah Taruna Ikrar.
BPOM Mengimbau Masyarakat untuk Menjadi Konsumen Cerdas
Hibauan juga disampaikan oleh Taruna Ikrar agar masyarakat bisa menjadi konsumen yang cerdas dalam menentukan produk pangan yang aman dan berkualitas.
Ia juga mengingatkan, khusus untuk buah-buahan segar yang dapat dikonsumsi tanpa dikupas, masyarakat disarankan untuk mencucinya terlebih dahulu dengan air bersih, sebagaimana juga disarankan oleh Bapanas.
BACA JUGA:Bukan Lampung, Bengkulu Adalah Daerah Dengan Pengangguran Terbuka Paling, Nomor Delapan Nasional
BACA JUGA:Apa Itu Hamil Anggur? Kenali Ciri-cirinya
"Hal ini penting dalam konteks kesehatan, mencuci dengan air bersih yang mengalir untuk mengurangi risiko kontaminasi residu pestisida," jelasnya.
Menurut Taruna, mencuci dan mengupas buah dapat mengurangi risiko paparan residu.
Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat Manaor Panggabean, menyampaikan bahwa jenis anggur shine muscat biasanya didatangkan dari China, tetapi banyak jenis anggur yang lain di Indonesia yang berasal dari negara lain, contohnya Amerika Serikat, Australia, serta Chile.
BACA JUGA:Masih Banyak Sarjana di Kabupaten Kaur Menganggur
Ia menambahkan bahwa sebelum masuk ke Indonesia, buah impor seperti anggur harus memiliki dokumen keamanan yang lengkap, sehingga dapat diawasi dengan baik.
"Pengawasan dilakukan dengan baik, termasuk pencatatan kontainer saat masuk ke Indonesia," jelasnya. (**)