Makan Berat di Malam Hari Berisiko Buruk untuk Kesehatan

Senin 23-12-2024,11:39 WIB
Reporter : Aman Santoso
Editor : Andri Irawan 01

RASELNEWS.COM - Penelitian terbaru yang dipublikasikan di jurnal Nutrition dan Diabetes mengungkap makan dalam jumlah besar pada malam hari dapat berdampak negatif pada kesehatan, bahkan bagi mereka yang tidak memiliki masalah berat badan.

Dilansir oleh Medical Daily, tim peneliti dari Oberta de Catalunya di Spanyol dan Universitas Columbia di Amerika Serikat menemukan konsumsi lebih dari 45 persen kalori harian setelah pukul 17.00 dapat secara signifikan memengaruhi kadar gula darah, tanpa memandang berat badan atau kadar lemak tubuh individu.

BACA JUGA:Bukan dari Gula Pasir, Ini Penyebab Utama Penyakit Diabetes

BACA JUGA:Orang Tua Jangan Lengah! Kenali Gejala dan Penanganan Diabetes Melitus pada Anak

Kadar gula darah yang tinggi meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan jangka panjang.

Menurut Dr. Diana Díaz Rizzolo, pemimpin penelitian, kadar gula darah yang terus-menerus tinggi dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Selain itu, kondisi ini juga memperbesar risiko penyakit kardiovaskular karena kerusakan pembuluh darah dan peradangan kronis yang memperburuk kerusakan metabolik serta kardiovaskular.

BACA JUGA:Manfaat Kacang Kedelai untuk Penderita Diabetes

BACA JUGA:Gula Berisiko Diabetes! Saatnya Beralih ke Stevia, Pemanis Alami Nol Kalori

Penelitian ini juga menunjukkan makan di malam hari sering kali mendorong seseorang untuk makan berlebihan dan memilih makanan olahan.

Hal ini terjadi karena hormon yang mengatur rasa lapar dan kenyang terganggu saat waktu makan tertunda hingga malam hari.

Hasil penelitian mempertegas meskipun total kalori harian dan berat badan tetap sama, waktu makan saja sudah cukup untuk memengaruhi metabolisme glukosa.

BACA JUGA:7 Cara Menurunkan Gula Darah untuk Ibu Hamil, Cegah Risiko Diabetes Gestasional

BACA JUGA:Manfaat Air Rebusan Pare Campur Madu, Rasakan 6 Khasiatnya, Diantaranya Bisa Lawan Diabetes

Dalam uji coba, peneliti memantau kadar glukosa pada 26 peserta berusia 50–70 tahun yang memiliki kelebihan berat badan atau obesitas serta menderita pradiabetes atau diabetes tipe 2.

Semua peserta mengonsumsi jumlah kalori yang sama, tetapi waktu makan mereka berbeda.

Peserta dibagi menjadi dua kelompok yaitu :

- Pemakan awal, yang mengonsumsi sebagian besar kalori sebelum malam.

- Pemakan larut, yang mengonsumsi lebih dari 45 persen kalori setelah pukul 17.00. Hasilnya, kelompok pemakan larut menunjukkan toleransi glukosa yang lebih buruk.

BACA JUGA:Penderita Diabetes Harus Tahu, Konsumsi 5 Jenis Buah Ini Bikin Gula Darah Selalu Aman dan Terkendali

BACA JUGA:Diabetes Ada 2 Tipe, Gejalanya Bisa Dideteksi Kondisi Rongga Mulut

Dr. Rizzolo menjelaskan, tubuh memiliki kemampuan terbatas dalam memetabolisme glukosa pada malam hari.

Kategori :