RASELNEWS.COM - Gorengan memang menjadi camilan favorit bagi banyak orang Indonesia. Jika sulit menghindari gorengan, cobalah mengganti minyak goreng yang biasa digunakan dengan minyak jagung.
Namun, apakah minyak jagung aman digunakan?
BACA JUGA:Minyak Jelantah Jangan Dibuang! Pertamina Siap Beli Rp 6.000 per Liter, Begini Cara Jualnya
Di Indonesia, terdapat berbagai jenis minyak goreng seperti minyak sawit, kelapa, kedelai, bunga matahari, kanola, dan jagung. Salah satu yang mulai dilirik oleh masyarakat adalah minyak jagung.
Minyak jagung memiliki komposisi utama asam linoleat sekitar 57%, asam oleat 28%, dan palmitat 13%. Kandungan asam lemak tidak jenuh dalam minyak jagung mencapai 87%, sehingga lebih unggul dalam hal profil lemak dibandingkan minyak sawit.
BACA JUGA:5 Manfaat Minyak Zaitun untuk Ibu Hamil, Salah Satunya Dapat Mencerdaskan Otak Janin
Selain itu, perbedaan lainnya terletak pada kandungan vitamin E. Minyak sawit mengandung tokoferol dan tokotrienol dengan kadar tokotrienol yang lebih tinggi (sekitar 800-1000 PPM).
Sementara itu, minyak jagung mengandung vitamin E dalam bentuk tokoferol dengan jumlah yang cukup tinggi, sekitar 800 PPM. Vitamin E ini berfungsi sebagai antioksidan yang bermanfaat bagi tubuh.
Penggunaan Minyak Jagung dalam Memasak
BACA JUGA:Minyak Zaitun Baik untuk Perawatan Wajah! Gunakan Sebelum Tidur, Begini Caranya
Minyak jagung dapat digunakan dalam berbagai metode memasak seperti:
- Salad dressing
- Bahan pembuatan margarin
- Menggoreng dengan minyak sedikit (shallow frying, stir frying)
- Memanggang dengan oven (roasting)
Namun, minyak jagung tidak direkomendasikan untuk metode deep frying karena kandungan asam lemak tidak jenuhnya yang tinggi membuatnya mudah teroksidasi dan menghasilkan radikal bebas.
BACA JUGA:Wahai Emak, Minyak Jelantah Jangan Lagi Dibuang ke Saluran Air, Bisa Dampak Buruk! Ini Solusinya
Jika digunakan dalam jumlah kecil untuk menggoreng di rumah, minyak jagung masih dapat menjadi pilihan yang lebih sehat.