Ngeri…Pria Ini Tewas Dengan Leher Nyaris Putus

Ngeri…Pria Ini Tewas Dengan Leher Nyaris Putus

RASELNEWS.COM, BENGKULU SELATAN - Kecelakaan lalu lintas tunggal meregang nyawa terjadi di Jalan Kolonel Berlian, Kelurahan Kota Medan Kecamatan Kota Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan (BS), tepatnya di depan Pasar Kutau, sekitar pukul 07.50 WIB Selasa (4/1/2022).

Alirudiman Silitonga (41), warga Jalan Gerak Alam Kelurahan Kota Manna tewas secara tragis. Korban mengalami luka parah di leher akibat terkena seng atau keramik gerobak yang ditabrak. Darah segar pun mengucur, korban meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP).

Kapolres BS, AKBP Juda T Tampubolon, SH, SIK, MH melalui Kasat Lantas, Iptu Eka Hendra A, STK, SIK disampaikan Kanit Gakkum, Aipda Sutiyono, SH membenarkan kecelakaan tersebut. Korban tewas akibat cidera parah di leher. “Kecelakaan tunggal, korban meninggal dunia akibat luka parah di leher, itu terkena gerobak yang ditabraknya,” kata Kanit Gakkum.

Kronologis kecelakaan berawal ketika sepeda motor Honda Scopy warna abu-abu BD 4149 MD yang dikendarai korban melaju dari arah Simpang Raswi menuju arah Padang Pematang. Saat melintas di TKP, diduga sakit yang dialami korban kambuh.

Korban pun langsung lemas, sehingga tidak bisa mengendalikan sepeda motor. Sepeda motor mengambil lajur sebelah kanan, kemudian menabrak gerobak warung makan milik Fitriani (43).

“Dari keterangan orang dekat korban, korban ini memiliki riwayat sakit ayan. Nah kemungkinan saat sebelum kejadian, ayan korban kambuh di atas sepeda motor. Soalnya dari keterangan saksi melihat korban lemas dan tak berdaya di atas sepeda motor sebelum nabrak,” ujar Sutiyono.

Saat sepeda motor korban nabrak gerobak, tubuh korban terpental ke arah dalam gerobak, kemudian leher korban terkena keramik gerobak yang pecah. Sehingga mengalami luka parah. “Sepeda motor korban sudah diamankan. Kasus kecelakaan tunggal ini kami tangani,” tegas Kanit Gakkum.

Kehabisan Darah

Sementara itu, dari hasil pemeriksaan tim medis RSUD Hasanuddin Damrah BS, didapati sejumlah luka parah yang menyebabkan nyawa korban tidak bisa diselamatkan.

Dikatakan Kepala UGD RSUD HD BS, Ns. Edwin, S.Kep, luka pertama yang menyebabkan korban kehabisan banyak darah yakni diposisi leher. Setelah dibersihkan tim medis, pada bagian leher korban mengalami luka sepanjang 35 sentimeter.

Selain itu, dibagian kening dan pelipis kanan korban juga didapati luka sepanjang 5 sentimeter. Kemudian terdapat memar dibagian dada, luka lecet di tangan kanan serta luka robek dibagian lutut korban.

“Saat tiba di sini (RSUD), korban sudah meninggal akibat pendaharan cukup parah. Bahkan bagian leher korban nyaris putus. Kami duga luka tersebut akibat sayatan benda tajam. Karena pas kejadian, kepala korban menghantam steling keramik,” ujarnya.

Diteruskan Edwin, pihaknya juga belum bisa memastikan faktor yang menyebabkan korban mengalami kecelakaan tersebut. Tapi, dari informasi keluarga korban. Bahwa yang bersangkutan menderita penyakit epilepsi. “Ada riwayat penyakit bawaan. Kemungkinan penyakit korban kambuh saat dirinya tengah mengendarai sepeda motor,” jelas Edwin.

Sedangkan pengakuan Rustam (40) kakak sepupu korban, bahwa pihak keluarga baru mengetahui adanya kecelakaan yang menimpa adiknya tersebut, setelah dihubungi pihak kepolisian. Rustam awalnya mengaku kaget dan tidak menyangka kalau adik sepupunya tersebut mengalami luka yang cukup parah.

“Kami belum tahu kronologisnya. Tadi ada informasi bahwa adik saya kecelakaan dan langsung kami susul ke lokasi. Sampai di lokasi, kondisinya cukup memprihatinkan dan langsung kami bawa ke rumah sakit,” terangnya ditemui Rasel di ruang UGD RSUD HD BS.

Atas kejadian tersebut, Rustam mengaku pihak keluarganya telah ikhlas atas kejadian yang menimpa korban. Pihak keluarga juga menolak untuk otopsi jenazah korban. Karena kejadian tersebut murni karena kecelakaan tunggal lalu lintas.

“Biarlah (tidak diotopsi), kami sudah ikhlas dan mohon doanya untuk adik kami. Jenazah akan kami bawa pulang ke rumah untuk segera dikembumikan,” pungkasnya. (yoh/rzn)

Sumber: