KPPN Manna Raih Prestasi Kinerja

KPPN Manna Raih Prestasi Kinerja

KOTA MANNA - KPPN Manna meraih prestasi sebagai satuan kerja (satker) berpredikat Sempurna di wilayah Provinsi Bengkulu karena meraih nilai 100 dalam Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran Tahun 2021. Penghargaan diserahkan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal (Dirjen) Perbendaharaan Provinsi Bengkulu pada 23 September 2021, dalam Rakorda dan Treasury Award 2021.

Kepala KPPN Manna, Lia Amalia mengatakan prestasi tersebut diraih dalam pengelolaan APBN sebagai satker yang mengelola dana DIPA sebesar Rp 1,26 miliar dengan nilai Sempurna. Terutama dalam indikator kesesuaian pelaksanaan dengan perencanaan, kepatuhan terhadap regulasi, efektivitas pelaksanaan kegiatan, dan efisiensi pelaksanaan kegiatan.

Koordinasi dan sinergi yang baik antara KPPN Manna dengan Pemkab BS dalam penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa, menghasilkan penghargaan Treasury Award dari Kanwil DJPb Provinsi Bengkulu. Pemkab BS meraih penghargaan Penyalur Dana Desa Terbaik I dan Pemkab Seluma sebagai Penyalur Dana Desa Terbaik III. Sedangkan Pemkab Kaur meraih penghargaan sebagai Pemda Penyalur DAK Fisik Terbaik II.

“Sebagaimana kita ketahui, selain mengelola APBN, sebagai satker, KPPN Manna yang bertindak sebagai Bendahara Umum Negara di daerah juga mengelola penyaluran APBN sebesar Rp 1,02 triliun untuk satker instansi vertikal dan Pemda di Bengkulu Selatan, Seluma dan Kaur,” beber Lia. Dengan rincian Dana APBN untuk satker instansi vertikal Rp314,7 miliar dan belanja DAK Fisik dan Dana Desa sebesar Rp710,13 miliar.

Hingga 28 September 2021, realisasi belanja satker instansi vertikal mencapai Rp229,65 miliar atau 70,76% dari pagu. Realisasi terbesar diserap belanja pegawai Rp154,57 miliar atau 77,38%. Diikuti dengan realisasi belanja barang 69 miliar atau 67,71% dan realisasi terendah adalah belanja modal Rp5,98 miliar atau 46,5%.

Adapun realisasi penyaluran Dana Desa mencapai 80,72% dan DAK Fisik mencapai 56,4%. Capaian tersebut sangat menggembirakan karena target pemerintah untuk realisasi sampai dengan akhir September sebesar 70% dari pagu, telah terlampaui. “Diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat yang terpuruk akibat adanya pandemi Covid-19 yang berkepanjangan,” tuntas Lia dalam rilis yang disampaikan kepada Rasel, kemarin (28/9). (rls/prw)

Sumber: