ANBK Permudah Guru Gali Potensi Siswa
KOTA MANNA - Hingga Kamis (30/9) lalu, satuan pendidikan jenjang SMA/SMK di BS telah menyelesaikan kegiatan Asessment Nasional Berbasis Komputer (ANBK) serentak tahun ajaran 2021/2022. Secara khusus, masing-masing lembaga pendidikan telah mampu menyelenggarakan kegiatan tersebut secara optimal. Salah satunya di SMAN 9 BS yang berada di Desa Pasar Pino Kecamatan Pino Raya.
Diakui Kepala SMAN 9 BS, Arlin Gustina, M.Pd, bahwa adanya pelaksanaan ANBK sangat menguntungkan bagi lembaga pendidikan untuk meraih kemajuan secara signifikan. Baik dari sisi potensi layanan akademik, ataupun output hasil pembelajaran yang diperoleh peserta didik. Sebab, ANBK menerapkan sistem penilaian secara mendasar dan kompleks terhadap berbagai sudut pandang kegiatan pembelajaran. Sehingga mempermudah para guru untuk menggali potensi siswa sejak dini.
“Ada tiga item diterapkan dalam ANBK, pertama uji kemampuan literasi, uji numerasi dan ketiga survei karakter. Hasil ketiga item ini akan jibarkan dalam satu program yang nantinya menjadi pegangan sekolah. Dengan demikian, guru akan semakin mudah mendeteksi kemampuan peserta didik,” ujarnya.
Diteruskan Arlin, selama ini kegiatan dan proses pembelajaran lebih kepada penilaian terhadap hasil dari perjalanan pendidikan. Misalnya, untuk menyatakan salah satu siswa lulus sekolah, penentu akhirnya dengan kegiatan Ujian Nasional (UN). Sementara dengan ANBK, sejak dini pihak sekolah telah mendapatkan data utama terkait potensi peserta didik.
“Tujuan ANBK bukan untuk mencari kelemahan siswa semata, tapi dengan mengetahui kekurangan sejak dini. Maka proses perbaikan dan strategi peningkatan mutu akan lebih mudah dilakukan. Salah satunya, dengan menyusun program pembelajaran yang masif dan praktis,” kata Arlin.
Disamping itu, dengan adanya kegiatan ANBK yang pesertanya dipilih secara acak. Maka tingkat keberhasilan survei atau persentase kebenaran data juga semakin tinggi. Bahkan, masing-masing siswa juga semakin mudah mendeteksi kemampuan pribadinya sendiri, sehingga wawasan peserta didiki semakin berkembang da maju.
“Setiap peserta diberikan soal yang berbeda-beda. Soal ini merujuk kepada kemampuan pribadi dan survei karakter. Artinya, jawaban antar siswa natinya sudah menggambarkan bagaimana perjalanan pendidikan selama ini,” sambung Arlin.
Namun demikian, hasil dari pelaksanaan ANBK tersebut tidak memberikan konsekuensi bagi siswa. Nilai peserta bukan untuk ajang kompetisi, tapi dijadikan bahan evaluasi pembelajaran kedepannya. Bisa jadi, dari semua kekurangan yang ada pada siswa selama ini. Berasal dari metode pendidikan yang kurang efektif. “Untuk hasil ANBK, nanti diumumkan secara serentak dan ini mengunggu ketetapan pusat. Mudah-mudahan proses ini kian memacu para siswa untuk beprestasi lebih baik lagi,” pungkas Arlin. (rzn)
Sumber: