5 Jenis Makanan yang Menghambat Penurunan Lemak Perut

5 Jenis Makanan yang Menghambat Penurunan Lemak Perut

5 Jenis Makanan yang Menghambat Penurunan Lemak Perut-istimewa-freepik.com

RASELNEWS.COM - Mengurangi lemak perut tidak bisa dicapai dengan diet ekstrem dalam waktu singkat, melainkan memerlukan perubahan pola makan yang berkelanjutan.

Salah satu langkah terpenting adalah mengenali dan membatasi konsumsi makanan yang dapat menghambat proses pembakaran lemak.

Lemak perut, terutama lemak visceral, merupakan faktor risiko utama berbagai penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, hipertensi, gangguan lemak darah, dan penyakit jantung.

BACA JUGA:5 Makanan yang Membantu Perempuan Usia 40 Tahun ke Atas Mengurangi Lemak Perut Secara Efektif

Berbeda dengan lemak di bawah kulit, lemak visceral memiliki aktivitas metabolik tinggi, melepaskan zat pemicu peradangan serta mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh.

Selain faktor genetik, stres berkepanjangan, dan gaya hidup kurang gerak, pola makan memegang peran kunci dalam penumpukan maupun pengurangan lemak di area perut. Karena itu, pemilihan makanan menjadi sangat penting.

Berikut 5 jenis makanan yang dapat menghambat penurunan lemak perut:

1. Makanan tinggi gula dan karbohidrat olahan

Gula rafinasi merupakan salah satu penyebab utama penumpukan lemak perut. Konsumsi gula berlebih atau karbohidrat olahan seperti roti putih, kue manis, permen, dan minuman bersoda dapat dengan cepat meningkatkan kadar gula darah.

BACA JUGA:Kesalahan Saat Melatih Otot Glute yang Membuat Bentuk Bokong Sulit Mengencang

Untuk mengatasinya, pankreas akan melepaskan insulin, hormon yang membantu memasukkan gula dari darah ke dalam sel.

Namun, kadar insulin yang tinggi secara terus-menerus mendorong tubuh menyimpan kelebihan energi sebagai lemak, terutama di area perut.

Selain itu, makanan yang cepat terurai menjadi gula umumnya rendah serat dan tidak memberi rasa kenyang yang tahan lama, sehingga memicu rasa lapar kembali dalam waktu singkat.

Alih-alih menghindari karbohidrat sepenuhnya, pilihlah karbohidrat kompleks seperti beras merah, oat, roti gandum utuh, serta kombinasikan dengan sayuran hijau untuk membantu menstabilkan gula darah dan mendukung penurunan lemak.

2. Jus buah

Buah segar kaya vitamin, mineral, dan antioksidan. Namun, saat buah diperas menjadi jus, sebagian besar seratnya hilang dan yang tersisa adalah gula alami dengan konsentrasi tinggi.

BACA JUGA:6 Minuman yang Membantu Melembapkan dan Menutrisi Kulit di Musim Hawa Kering

Minum jus buah membuat gula diserap lebih cepat ke dalam darah, sehingga memicu lonjakan gula darah mirip minuman manis.

Lebih mengkhawatirkan lagi, banyak jus kemasan yang ditambahkan gula atau sirup fruktosa. Segelas jus apel atau jeruk bisa mengandung gula setara dengan satu kaleng minuman bersoda.

Padahal, serat pada buah utuh membantu mengontrol gula darah dan menyehatkan mikrobiota usus—faktor penting dalam pengaturan berat badan dan metabolisme lemak. Karena itu, mengonsumsi buah utuh jauh lebih dianjurkan dibandingkan minum jus.

3. Makanan manis dan es krim

Es krim, kue, dan aneka dessert biasanya mengandung kombinasi gula rafinasi dan lemak jenuh.

Makanan ini tinggi kalori namun rendah zat gizi, sehingga mudah menyebabkan kelebihan asupan energi tanpa memberikan rasa kenyang yang bertahan lama.

BACA JUGA:Ritual Sebelum dan Setelah Mandi yang Membantu Wanita Jepang Memiliki Kulit Halus dan Rambut Lembut

Sumber: