Pengantin Konfirmasi Covid-19, Resepsi Tanpa Persandingan
KOTA MANNA - Hari pernikahan yang dinantikan oleh sepasang kekasih di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS), terpaksa dilewati tanpa bersanding di pelaminan. Resepsi pernikahan pun dilangsungkan dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) pencegahan covid-19 yang ketat. Tanpa bersalaman tuk mengucapkan selamat atas pernikahan kedua mempelai. Tamu dan undangan pun wajib datang bergantian agar tidak menimbulkan kerumunan.
Hal itu terpaksa dilewati lantaran pengantin perempuan berinisial MPU (33), ibunya NS (53) dan adik perempuannya AF (14), dinyatakan konfirmasi covid-19. Awalnya, pengantin peremuan, ibu dan adiknya menjalani swab antigen dari petugas Satgas Covid-19 BS, sebagai syarat agar dapat menggelar resepsi pernikahan, Jumat (16/10) siang.
Ternyata hasil swab antigen tersebut menyatakan ketiganya reaktif. Satgas pun mengirim sampel ketiganya untuk menjalani swab PCR di Laboratorium Kesehatan Dinkes Provinsi Bengkulu. Hasil tes menunjukkan MPU bersama ibu dan adiknya konfirmasi covid-19. Meski tidak memiliki gejala gangguan kesehatan, ketiganya diwajibkan untuk menjalani isolasi mandiri (isoman).
Camat Kota Manna, Septi Afrida, S.Sos, mengatakan resepsi pernikahan terpaksa tidak dapat diikuti pengantin perempuan, ibu dan adiknya. Mereka memilih menjalankan isoman di lokasi lain, agar tidak memaparkan virus corona kepada orang lain. “Saat tes swab itu keluar, kami bersama unsur Tripika langsung ke lokasi. Kami memastikan situasi di sana (tempat hajatan) berlangsung efektif dan mematuhi prokes. Pengamatan kami di lapangan, semua peralatan nikah sudah siap. Termasuk tenda dan lainnya, sehingga tidak mungkin lagi dibubarkan,” ujarnya.
Atas pertimbangan tim, pesta pernikahan yang telah direncanakan matang itu pun tetap boleh digelar. “Nikah tetap berlanjut, pengantin pria tetap datang ke lokasi dan yang menjalankan akad nikah. Sementara si pengantin wanita, tidak diperkenankan berada di lokasi,” sambungnya. Bahkan, selama acara berlangsung, Septi mengaku Tim Satgas Covid-19 desa dan kecamatan, terus memastikan penerapan prokes pencegahan covid-19.
“Dari laporan kepala desa, pelaksanaan acara berlangsung lancar. Tidak ada hambatan, tamu undangan yang hadir turut mematuhi prokes ketat,” katanya. Terpisah, Sekretaris BPBD BS, Assilawati, SE, M.Si membenarkan adanya tambahan kasus konfirmasi covid-19. Ketiga warga yang dinyatakan konfirmasi covid-19, sudah menjalani isoman untuk 14 hari. “Dari proses tracking tim, belum ada data tambahan baru. Mudah-mudahan memang tidak ada lagi tambahan,” beber Assilawati.
Dia mengingatkan masyarakat untuk tidak mengabaikan prokes pencegahan virus corona. Selalu hati-hati dan sedapat mungkin menjauhi kerumunan massa. Apabila ada gejala mirip covid-19, segera melapor ke tim Satgas BS untuk penanggulangan lebih lanjut. “Antisipasi paling maksimal adalah dengan menerapkan prokes. Jika warga masih abai, kemungkinan pandemi berlanjut masih tetap ada,” pungkasnya. (rzn/sak)
Sumber: