Lokasi Tambang PT FBA Masih “Dikuasai” Emak-emak
RASELNEWS.COM, SELUMA - Hingga Ahad (26/12/2021) siang, sekelompok ibu-ibu atau emak-emak masih “menguasai” lokasi tambang pasir besi di Desa Pasar Seluma, Kecamatan Seluma Selatan, Kabupaten Seluma.
Mereka bertahan dengan mendirikan tenda dan bermalam di lokasi tambang yang akan dikeruk oleh PT Faminglevto Bakti Abadi (FBA)
Rombongan emak-emak perwakilan Desa Pasar Seluma, Rawa Indah, Penago, Marga Sari, serta Desa Pasar Talo ini menyatakan tetap kukuh bertahan. Mereka akan menduduki pesisir pantai sampai pihak perusahaan tambang angkat kaki dari Pasar Seluma.
"Apapun alasannya, kami tidak akan bergeser dari lokasi tambang. Kami minta segera angkat kaki dari Desa Pasar Seluma. Karena rencana penambangan jelas nantinya akan merusak lingkungan dan masa depan kehidupan di pesisir pantai Seluma. Tidak ada negosiasi, kami ingin rencana penambangan dibatalkan," tegas Zemi, Koordinator Aksi Penolakan Tambang Pasir Besi.
Namun hingga Ahad (26/12/2021) siang, masyarakat masih bertahan di lokasi PT. FBA. Mereka meminta agar petinggi di Seluma bisa hadir ke lokasi tambang dan mengeluarkan kebijakan yang berpihak kepada masyarakat, dengan mencabut izin perusahaan tersebut. Apalagi masyarakat tetap menolak meskipun semua perizinan sudah dinyatakan lengkap.
"Meskipun mereka punya izin, masyarakat tetap menolak, apalagi kalau izinnya tidak lengkap. Jadi apapun yang terjadi kami menolak penambangan di Desa Pasar Seluma," tegas Zemi.
Sejumlah aparat Polres Seluma juga sudah diterjunkan. Kapolres Seluma AKBP Darmawan Dwiharyanto, SIK juga memerintahkan anggota untuk melakukan pendekatan agar warga yang melakukan aksi dapat pulang ke rumah. Kapolres berharap masyarakat mengedepankan dialog untuk penyelesaian masalah tambang.
"Kami sudah meminta agar saudara kita yang sedang melakukan aksi untuk pulang. Karena kasihan jika sampai bermalam. Sebaiknya, kedepankan dialog untuk penyelesaian masalah tambang," tegas Kapolres.
Terpisah, Kades Pasar Seluma, Hertoni, mengatakan dirinya tetap konsisten satu barisan bersama warga yang menolak. Karena memang sejak awal mereka menolak keberadaan PT FBA. Apalagi penolakan rencana penambangan sudah digaungkan sejak awal 2010 lalu. Bahkan sempt terjadi konflik antara masyarakat Desa Pasar Seluma.
"Warga yang menolak sampai saat ini masih di lokasi. Mereka meminta agar petinggi Seluma datang. Warga bersedia negosiasi asalkan tuntutan mereka dipenuhi. Yakni rencana penambangan pasir besi dihentikan oleh pemerintah. Jangan sampai perusahaan melakukan aktivitas apapun," pungkas Hertoni. (rwf)
Sumber: