Hasil Seleksi PSP Tahap Dua Belum Keluar
RASELNEWS.COM, BENGKULU SELATAN - Kemendikbudristek RI, Hingga kemarin (10/1/2022), belum mengeluarkan hasil seleksi program sekolah penggerak (PSP) tahap dua untuk 22 sekolah yang masuk nominasi utama. Hal ini dikarenakan belum rampungnya proses penilaian kapasitas kepala sekolah yang dilakukan oleh tim pembina.
“Belum keluar (pengumunan PSP), dan saat ini masih proses penilaian di tingkat pusat. Tapi informasinya tidak lama lagi hasil tersebut bakal diumumkan,” PMO PSP BS, Ariaty Devi, S.Pd.
Diteruskannya, rangkaian seleksi PSP II sudah mulai sejak akhir 2021 lalu. Dalam seleksi pertama tersebut, ada 22 sekolah BS yang masuk nominasi. Rinciannya enam lembaga TK, sembilan SD, satu SLB, tiga SMP dan tiga SMA. Hanya saja, diperjalanan seleksi tersebut, ada beberapa kepala sekolah yang berpindah tugas. Sehingga tiket untuk meraih PSP tak bisa lagi dilanjutkan.
“Yang sudah dipastikan batal itu ada dua sekolah, pertama SDN 11 BS dan SMPN 18 BS. Kedua kepala sekolahnya sudah pindah tugas dan tidak bisa dilanjutkan programnya,” jelas Devi.
Sementara untuk agenda program PSP tahap satu, dirinya menyebut sejauh ini terus berlangsung aktif. Bahkan, proses pendidikan di sekolah tersebut semakin maksimal. Sebab, dalam PSP pihak sekolah objek akan diberikan pembinaan khusus dalam realisasi program pendidikan yang fleksibel, modern dan terencana.
“Kalau yang tahap satu itu, ada 10 sekolah yang lolos PSP. Mudah-mudahan saja di tahap kedua ini semakin banyak sekolah yang lolos,” kata Devi. Sementara itu, sekolah yang lolos PSP akan mendapatkan berbagai fasilitas dukungan pendidikan dari Kemendikbud RI secara langsung.
Mulai dari bantuan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) misanya perangkat komputer dan laptop, bantuan fasilitas sanitasi sekolah yang meliputi toilet dan Unit Kesehatan Sekolah (UKS), pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) guru dan tenaga kependidikan yang meliputi pendidikan dan pelatihan khusus (Diklatsus) serta mendapatkan honorarium terhadap program yang dijalankan.
“Bantuan tersebut langsung diberikan dari Kemendikbud RI dan ada juga yang berasal dari Pemda BS,” sambungnya. Kegiatan PSP II sendiri akan dimulai awal semester baru 2022/2023 mendatang. Kemudian akan berlangsung selama empat tahun kedepan. Selama program tersebut dijalankan, sekolah yang bersangkutan akan terus didampingi tim pembina dari Kemendikbud RI beserta Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Bengkulu.
“Kemudian, selama masa PSP berlangsung. Kepala Daerah tidak boleh memutasi kepala sekolah yang bersangkutan. Sebab, jika terjadi mutasi, maka PSP tersebut akan gugur,” ungkap Devi.
Sedangkan untuk pengalihan program, Devi mengaku selama program tersebut berlangsung. Sekolah yang bersangkutan tidak boleh mengundurkan diri atau mengalihkan PSP ke sekolah lainnya. Jika itu terjadi, maka akan ada sanksi dan penalty.
“Dari sekolah yang telah lolos ini. Akan dibina sedemikian rupa. Sehingga dapat mengimbaskan program tersebut ke sekolah yang lain. Sebab, target Kemendikbud empat sampai enam tahun kedepan. Semua sekolah di Indonesia sudah menjadi sekolah penggerak,” demikian Devi. (rzn)
Sumber: