Banjir dan Longsor Timbulkan Kerugian Rp 970 Miliar
RASELNEWS.COM, BENGKULU - Bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di wilayah Provinsi Bengkulu sejak 4 Februari 2022 menyebabkan 675 unit rumah terendam. Selain rumah, banjir dan tanah longsor juga mengakibatkan 10 unit rumah rusak, 2 unit sekolah terendam dan 87 hektare sawah terendam. Kerugian bahkan ditaksir mencapai Rp970 miliar.
Kabid Tanggap Darurat BPBD Provinsi Bengkulu Kristian Hermansyah mengatakan bencana dilaporkan terjadi di delapan kabupaten/kota. Yakni Kabupaten Bengkulu Utara, Seluma, Kaur, Bengkulu Tengah, Bengkulu Selatan, Kepahiang, Kota Bengkulu dan Kabupaten Mukomuko.
“Hingga Senin ini ada delapan kabupaten yang dilaporkan terjadi bencana banjir dan tanah longsor,” kata Kristian kepada wartawan, Senin (7/2/2022).
Kristian mengatakan banjir dan tanah longsor disebabkan cuaca hujan tinggi di Provinsi Bengkulu sejak 4-6 Februari dan juga dampak la nina. Kondisi banjir sudah mulai surut dan tanah longsor sudah mulai terbuka.
Kabupaten/Kota, sambung Kristian, telah melakukan berbagai upaya penanganan, seperti pemberian bantuan makanan, air bersih, tenda pengungsi. “Koordinasi lintas sektor juga terus kita lakukan agar penanganan banjir dan tanah longsor ini cepat dilakukan,” sambung Kristian.
Data terhimpun, bencana banjir yang terjadi di BS melanda Desa Telaga Dalam dan Cinto Mandi Kecamatan Pino Raya. Setidaknya ada 33 rumah terendam banjir. Longsor juga menganggu jalan lintas Manna-Pagar Alam, tepatnya di Desa Bandar Agung Kecamatan Ulu Manna.
Sementara di Seluma, banjir terjadi di Desa Selingsingan Kecamatan Seluma Utara. Terdapat 60 unit rumah terendam, 7 unit rumah rusak berat dan ketinggian air mencapai 50 cm. Banjir juga melanda Kecamatan Air Periukan Desa Padang Pelasan, 3 rumah terendam dan 2 kantor terendam. Di Seluma Selatan banjir menyebabkan 22 rumah terendam dan 2 rumah rusak sedang.
Sedangkan di Kaur, luapan Sungai Babat di Kecamatan Tetap menyebabkan akses jalan tertutup. Selain itu titik longsor di Desa Tuguk mencapai 30 meter dan sudah bisa dilewati.
Sedangkan tanah longsor yang terjadi di Desa Karang Dapo Kecamatan Semidang Gumay menyebabkan akses jalan belum bisa dilewati. Saat ini masih tahap dikerjakan menggunakan alat berat oleh Dinas PUPR.
"Bencana banjir juga terjadi di Desa Suku Tiga Kecamatan Nasal menyebabkan 40 unit terendam," beber Kristian. Pihaknya meminta masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan dan mengungsi bila air mulai tinggi. (cia)
Sumber: