Delapan Pegawai Dikbud Reaktif Covid-19
RASELNEWS.COM, BENGKULU SELATAN – Delapan pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Bengkulu Selatan (BS), dinyatakan reaktif Covid-19 setelah menjalani tes swab antigen pada Jumat (18/2) dan Senin (21/2).
Tes swab dilakukan menyusul setelah sebelumnya ada salah satu pegawai yang juga dinyatakan reaktif covid-19, dan tengah menjalani isolasi mandiri.
Kepala Dinas Dikbud BS, Novianto, S.Sos, M.Si membenarkan bahwa delapan pegawainya tersebut terkonfirmasi reaktif virus corona. Hanya saja, dia belum mengetahui secara pasti darimana asal mula pegawainya terpapar virus tersebut, sehingga akan dilakukan tracking lanjutan.
“Betul ada delapan pegawai kami yang terkonfirmasi virus corona. Jumlah ini cukup banyak, dan saya telah menginstruksikan yang bersangkutan untuk isolasi mandiri selama 14 hari,” ujar Novianto. Kata Novianto, sejumlah pegawai yang terkonfirmasi virus corona tersebut mayoritas tanpa gejala. Hanya dua orang saja yang mengalami gejala batuk pilek disertai hidung berair.
Namun, konfirmasi itu patut diwaspadai agar tidak terjadi lonjakan kasus lebih banyak lagi. “Sementara ini belum kami lakukan kebijakan WFH (work from home), karena masih menunggu petunjuk dari atasan, yakni Bupati BS. Meski demikian, yang sudah terkonfirmasi ini kami instruksikan untuk bekerja dari rumah,” terang Novianto.
Atas temuan ini, kedepan pihaknya juga bakal menggelar tes swab massal bagi sejumlah guru dan siswa sekolah. Hal ini guna mengantisipasi potensi penularan virus corona lanjutan, yang dinilai berdampak pada proses pembelajaran.
“Kami kan tidak tahu, bisa jadi pegawai yang terkonfirmasi ini sudah berkunjung ke sekolah atau ketemu dengan guru. Makanya harus ditracking ulang. Paling dikhawatirkan itu, virus ini kembali menyebar ke sekolah. Sehingga mempengaruhi kegiatan pembelajaran,” ungkapnya.
Maka dari itu, untuk beberapa waktu kedepan layanan di Disdikbud BS bakal diperketat. Sejumlah tamu yang hadir dan punya kepentingan di Disdikbud BS diminta menaati prokes ketat dan tidak berkerumun.
“Kami juga bakal mengaktifkan kembali pengukuran suhu tubuh untuk kalangan pegawai plus tamu yang hadir. Mudah-mudahan kasus ini tidak lagi bertambah dan yang dinyatakan reaktif segera pulih,” pungkas Novianto. (rzn)
Sumber: