Warga Menyemut, “Siip” Sempat Diungsikan, Operasi Pasar Minyak Goreng Dilanjutkan

Warga Menyemut, “Siip” Sempat Diungsikan, Operasi Pasar Minyak Goreng Dilanjutkan

RASELNEWS.COM, BENGKULU SELATAN - Operasi pasar minyak goreng Pemkab Bengkulu Selatan (BS) bekerja sama dengan PT. Wilmar Gorup yang digelar di enam titik, Rabu (9/3/2022), diserbu masyarakat. Saking antusiasnya masyarakat, menyebabkan kondisi menjadi kacau hingga Satpol PP sempat terpaksa menyimpan kembali persediaan minyak goreng.

Dalam hitungan detik, 9.600 kemasan minyak goreng merek Siip yang disiapkan, ludes dalam hitungan jam. Bahkan banyak warga yang sudah mengantre sejak pagi harus kecewa karena tidak kebagian minyak goreng.

Kepala Dinas Perindagkop-UM BS Ferry Kusnadi SE berjanji akan mengupayakan kembali operasi pasar minyak goreng murah lanjutan. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan Provinsi Bengkulu dan Bulog, serta pihak pabrik minyak goreng untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat.

“Pak Bupati dan pak Wabup mengupayakan akan ada operasi pasar lanjutan. Tapi itu masih proses koordinasi. Belum bisa dipastikan ada atau tidak, serta waktu pelaksanaannya. Yang jelas jeritan masyarakat kita yang kesulitan mendapat minyak goreng didengar pemerintah, dan pemerintah daerah terus berupaya memberi solusi,” kata Ferry.

Disampaikan Ferry, dalam operasi pasar kemarin, pihaknya mendistribusikan minyak goreng di lima titik yang dibagi per kuota. Di Lapangan Sekundang Setungguan dijual 5.600 liter atau kemasan minyak goreng. Sedangkan di empat titik lain, masing-masing diberi jatah 1.000 liter.

“Di semua titik penjualan semuanya habis. Memang tidak sesuai prediksi awal. Seperti di Lapangan Sekundang itu kami prediksi pembeli yang datang sekitar dua ribuan, sehingga semua kebagian jatah. Tapi masih kurang, karena masyarakat yang datang di luar perkiraan,” ujar Ferry.

Disampaikan Ferry, tujuan operasi pasar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan menekan harga minyak goreng di tengah kelangkaan barang. Dengan operasi pasar tersebut, Ferry yakin bisa menjadi solusi mengatasi kelangkaan minyak goreng di masyarakat.

“Operasi pasar minyak goreng di daerah kita terbilang sukses. Karena distribusinya cukup baik. Soal masih ada warga yang tidak kebagian, itu karena stok memang terbatas. Makanya kedepan Pemda mengupayakan operasi pasar lanjutan,” ujar Ferry.

Sementara itu, pantauan Tim Rasel di lapangan, antusiasme masyarakat akan minyak goreng membuat kerumunan tidak dapat terhindar. Tidak ada jaga jarak yang harus dilakukan di tengah pandemic covid-19. Warga terlihat berhimpitan dan saling tidak mau mengalah demi mendapatkan minyak goreng.

Rencana awal setiap warga berhak mendapatkan dua liter atau dua kantong minyak goreng, terpaksa tidak terpenuhi. Sebagian warga mendapatkan hanya satu kemasang minyak goreng merek Siip.

Bahkan rencana warga yang sudah mendapatkan minyak goreng ditandai dengan tinta di jari pun tidak dapat terpenuhi. Hanya di awal kegiatan saja warga yang sudah membeli dapat dicap tinta di jari mereka. Selanjutnya, kekacauan tak mampu terhindari.

Akibatnya, Satpol PP yang berjaga bahkan sempat terpaksa mengungsikan dan menyimpan kembali pasokan minyak goreng, dengan niat agar warga menjadi tertib. Kepala Dinas Perindagkop-UM BS sendiri bahkan harus turun tangan memberikan penjelasan kepada warga agar kondisi lebih nyaman.

Nah, kekacauan ini sebenarnya sudah terlihat karena tidak ada pembatas atau aturan jelas bagaimana cara warga antre. Panitia menyiapkan minyak goreng di panggung di tengah Lapangan Sekundang Setungguan. Sementara warga menyemut di bawahnya sembari mengulurkan uang di tangan mereka dengan harapan mendapatkan minyak goreng.

Karena ketiadaan tanda siapa yang sudah membeli dan siapa yang belum, kebanyakan warga harus kecewa karena tidak mendapatkan jatah. Sedangkan beberapa warga yang terlihat gesit, malah bisa mendapatkan hingga enam kantong minyak goreng Siip tersebut.

“Yak kaba lah dapat enam kantong. Kami ni ndiak kebagian,” ungkap warga yang kecewa melihat salah seorang pembeli sudah memegang enam kantong minyak goreng. Sementara warga tersebut terlihat cuek tanpa mempertimbangkan nasib orang lain yang juga mengharapkan agar mendapat kebutuhan minyak goreng. (yoh/tim)

Sumber: