Angkut Motor Bodong, Truk Diamankan Polisi

Angkut Motor Bodong, Truk Diamankan Polisi

Delapan unit motor bodong diamankan polisi-Julianto-Sahri Senadi

RASELNEWS.COM, KAUR - Angkut motor bodong, truk diamankan Tim Patak Robot Sat Reskrim Polres Kaur Polda Bengkulu.

Selain truk, polisi juga mengamankan 8 unit sepeda motor tanpa dokumen kelengkapan (bodong), Senin (27/6) malam. Delapan unit sepeda motor itu diangkut truk Nopol B 8455 EU, dikemudikan Debi Darsi Jasmi (45), warga Kota Manna Kabupaten Bengulu Selatan.

“Saat ini sudah kami amankan, masih pemeriksaan, termasuk sopir,” ujar Kapolres Kaur AKBP Dwi Agung Setyono, SIK, MH melalui Kasat Reskrim Iptu. Indro Witayuda Prawira STK, SIK, Selasa (28/6).

BACA JUGA:Mahasiswa Melahirkan Di Toilet Jadi Tersangka Praktik Aborsi

Disampaikan Kasat Reskrim, pengungkapan motor bodong ini bermula dari informasi masyarakat terkait satu unit truk ekspedisi barang yang melintasi Kaur, bermuatan keramik dan sepeda motor bodong. Tim Patak Robot langsung melakukan penyelidikan dan menghentikan laju kendaraan di jalan Raya Desa Nusuk Kecamatan Semidang Gumay sekitar pukul 20.00 WIB.

Dari pemeriksaan, ditemukan satu unit sepeda motor Fino sporty merah, dua unit Honda Revo, satu unit Honda Beat, dua unit Honda Supra fit dan dua unit Honda Blade. “Modusnya membawa motor melalui jalur ekspedisi dan menempatkan kendaraan di tengah muatan lainnya untuk menghindari pemeriksaan. Motor-motor yang dibawa ini ada juga yang hanya dilengkapi STNK tanpa BPKB,” beber Kasat Reskrim.

Ditambahkan Kasat Reskrim, motor bodong berasal dari Jakarta dan akan dibawa ke Bengkulu Selatan yang diduga untuk dijual kembali kepada masyarakat. Biasanya motor dijual dengan harga lebih murah.

BACA JUGA:Hilang 2 Hari Di Hutan, IRT Ditemukan Kondisi Lemah

“Kami masih mendalami dan menyelidiki siapa pemilik atau asal dan kemana motor-motor tersebut akan dikirim. Kami mengimbau masyarakat tidak membeli motor tanpa kelengkapan surat dokumen kendaraaan,” pesan Kasat Reskrim.

Sopir truk, Debi mengaku hanya ditugaskan membawa sepeda motor tersebut dari Jakarta ke Bengkulu Selatan. Selain membawa sepeda motor, Ia mengaku membawa keramik.

“Saya ini upahan satu motor Rp 300 ribu. Sekali bawa tadi ada 12 unit, nah hasil pemeriksaan yang lengkap cuma 4 unit. Ini biasanya kalau ada yang minta bawa, saya bawa dengan surat-suratnya. Saya tidak tahu kalau motor itu tidak lengkap (bodong, red),” aku Debi. (jul)

Sumber: sahri senadi