Harga Kedelai Meroket Perajin Tempe di Bengkulu Selatan Menjerit
RASELNEWS.COM, BENGKULU SELATAN - Harga kedelai menyentuh angka Rp 11.600 per kilogram. Kondisi ini memaksa sebagian perajin tempe dan tahu di Kabupaten Bengkulu Selatan mengurangi produksi.
Salah seorang perajin tempe di Kecamatan Kota Manna, Mijani (45) mengaku mengurangi produksi tempe seiring kenaikan harga kedelai naik beberapa hari terakhir. "Setiap hari biasanya kami mengolah lima karung kedelai untuk menjadi tempe. Karena kedelai naik, saya hanya mengolah dua hingga tiga karung kedelai saja,” ucapnya.
Padahal, kata dia, pertengahan Juni lalu, harga kedelai Rp 9.000 hingga Rp 9.500 per kilogram. Seiring dengan makin naiknya harga kedelai, dirinyapun mengusahakan untuk mengatur ulang ukuran tahu dan tempe yang dibuat.
“Jadi sekarang kami terpaksa atur ulang ukurannya (tempe tahu). Kalau mau dipertahankan ukuran lama, takutnya kami merugi. Meski demikian, untuk harga jual tetap disesuaikan dengan kebutuhan pasar,” sambungnya.
Sementara, salah satu pedagang sayur di Pasar Ampera Manna, Junaidi (33) menuturkan, tidak ada kenaikan untuk harga tahu atau tempe yang dijualnya. Harga tahu putih Rp 1000 per potong dan tempe Rp 5000 per kantong.
“Harga ini disesuaikan dari pemasok. Biasanya per potong ini kami ambil keuntungan Rp 500 saja. Terpenting penjualannya lancar,” katanya.
Junaidi menyebut, sebelumnya setiap hari dia mendapat pasokan 25 papan (buah) tempe, saat tingga 20 papan. Demikian juga dengan tahu, dari 25 bungkus menjadi 20 bungkus. “Harapan kami harga kedelai kembali normal, sehingga kami tidak dibatasi lagi pengambilan oleh perajin,” pungkasnya. (rzn)
Sumber: rezan okta wesa