Kuota Pertalite di SPBU Bengkulu Selatan Berkurang, Antre Lagi

Kuota Pertalite di SPBU Bengkulu Selatan Berkurang, Antre Lagi

Suasana SPBU Kota Medan-Sugio Aza Putra-Sugio Aza Putra

RASELNEWS.COM, BENGKULU SELATAN - Antrean kendaraan di SPBU wilayah Bengkulu Selatan kembali mengular. Penyebabnya karena suplai atau kuota pertalite dari Pertamina berkurang sehingga penjualan cepat habis.

Sebelumnya antrean kendaraan di SPBU sempat normal pasca terjadi antrean parah usai harga Pertamax naik beberapa waktu lalu.

Manager SPBU Kota Medan, Syadikin membenarkan adanya pengurangan pertalite dari Pertamina. Pengurangan terjadi sejak sepekan terakhir. Akibatnya penjualan pertalite lebih cepat habis dibanding sebelumnya.

BACA JUGA:Rangkaian HUT Ke-76, BNI Gelar Golf Friendly Match

“Sudah seminggu ini pertalite masuk hanya 16 ton per hari. Biasanya 24 ton per hari. Sedangkan Pertamax tetap normal seperti biasa, delapan ton seminggu. Tapi sekarang lebih cepat habis karena pertalite sedikit, banyak yang beralih mengisi pertamax,” ujar Syadikin.

Ia mengaku tidak mengetahui secara pasti alasan pertamina mengurangi suplai pertalite ke SPBU. Padahal pihaknya selalu mengusulkan pembelian 24 ton per hari, tapi hanya diberi jatah 16 ton oleh pertamina.

“Saya kurang tahu alasan pertamina mengurangi suplai. Tapi kalau kami (SPBU Kota Medan) selalu mengusulkan 24 ton per hari, tapi hanya diberi 16 ton,” ujar Sadikin.

Kondisi sama terjadi di SPBU Ibul, belum sampai tengah hari stok pertalite sudah habis. Di gerbang masuk area SPBU dipasang papan bertuliskan Pertalite masih dalam perjalanan.

BACA JUGA:Bencana Landa Enam Kabupaten di Bengkulu

Masyarakat yang ingin membeli Pertalite terpaksa putar haluan, tetapi sebagian lagi masyarakat mengisi BBM Pertamax Turbo. Tentu harganya lebih mahal. “Satu liter 15 ribu,” kata Penjual kepada petugas SPBU Ibul kepada wartawan Rasel yang sedang mengisi BBM motornya.

Pembelian Bio Solar Masih Manual

Sementara itu, aturan pembelian bio solar atau solar subsidi yang direncanakan menggunakan aplikasi My Pertamina per 1 Juli belum diterapkan. Masyarakat yang mengisi bio solar masih membayar secara manual. Belum menggunakan saldo di My Pertamina.

“My Pertamina belum diterapkan, soalnya saya cek disitus pendaftaran itu Provinsi Bengkulu memang belum masuk wilayah penerapan My Pertamina, jadi pengisian bio solar masih tetap normal seperti sebelumnya. Tapi kami menunggu info lebih lanjut dari Pertamina, kalau nanti ada perintah untuk menerapkan My Pertamina, kami akan laksanakan,” tutup Syadikin. (yoh)

Sumber: manager spbu kota medan