Temukan 574 Kasus Stunting di Seluma

Temukan 574 Kasus Stunting di Seluma

STUNTING : Sebanyak 574 kasus stunting ditemukan di Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu-DOK-raselnews.com

RASELNEWS.COM, SELUMA - Hingga kemarin tercatat 574 kasus stunting (anak dengan pertumbuhan tidak normal) di Kabupaten Seluma.

Jika dipersentasekan jumlah ini 3,6 persen dari  13.828 balita yang ada di Seluma. Pemkab Seluma sedang berjuang keras menurunkan angka stuntingini.

Pemkab Seluma sudah membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang diketuai Wabup Seluma Gustianto. Tim bertugas melakukan penanganan stunting bersama TNI, Polri, Dinas Pertanian, Kantor Kemenag, kecamatan dan sejumlah instansi lainnya.

"Untuk menurunkan angka stunting, menjadi tugas bersama. Semuanya harus bekerja keras agar kasus stunting tidak ditemukan lagi. Mulai hari ini setiap anak yang dilahirkan harus dalam kondisi sehat dan normal tidak kekurangan gizi," tegas Wabup.

BACA JUGA:PMI Asal Seluma Meninggal di Jepang

Stunting sendiri merupakan suatu kondisi gagal tumbuh karena kekurangan gizi kronis. Hal ini disebabkan karena pola makan, pola asuh dan sanitasi lingkungan yang kurang baik.

"Jadi saat ini setiap pasangan yang akan menikah harus dilakukan pemeriksaan kesehatan. Serta pemantauan pra nikah selama tiga bulan. Jika calon pengantin wanita tidak sehat, maka Dinas Kesehatan dan OPD lain akan melakukan pembinaan termasuk pemberian panduan untuk sehat. Setelah semuanya siap, barulah dipersilahkan menikah. Sehingga kami meminta KUA untuk selalu melakukan koordinasi mengenai hal ini," ujar Wabup.

Untuk pengukuran jumlah angka stunting, dilakukan setiap enam bulan oleh Dinas Kesehatan bersama tim. “Tahun ini, ditargetkan tidak ada lagi bayi lahir dengan kondisi stunting,” tuntas Wabup.

Jumlah stunting ini diketahui berdasarkan data di setiap Puskesmas di Kabupaten Seluma yang disampaikan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma. Semua kasus stunting yang terdata ini sudah ditangani secara medis. Dengan cara memberikan pengobatan dan pemberian makanan bergizi.

Sebagian balita sudah membaik. Tetapi masih ada juga yang dalam penanganan. (rwf)

 

Sumber: wabup seluma