BPBD Bengkulu Selatan Gelar Pelatihan Mitigasi dan Simulasi Bencana
APEL : Apel pasukan gabungan simulasi penanggulangan bencana alam di muara sungai bengkenang Desa Tanjung Besar Kecamatan Manna, dan disaksikan langsung Sekda BS, Sukarni Dunip, M.Si belum lama ini-Rezan Okta Wesa-raselnews.com
RASELNEWS.COM, BENGKULU SELATAN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkulu Selatan (BS), mengadakan pelatihan mitigasi dan simulasi bencana tsunami serta gempa bumi.
Kegiatan ini digelar di Muara Sungai Bengkenang Desa Tanjung Besar Kecamatan Manna, Rabu (3/8) pagi.
Dalam kegiatan ini, BPBD turut melibatkan personil gabungan dari Basarnas BS, Tagana Dinsos, TNI/Polri, Dinkes BS, Pramuka dan masyarakat setempat, dengan total personil keseluruhan mencapai 200 orang. Acara ini berlangsung selama enam jam dan dibuka langsung oleh Sekda BS, Sukarni, M.Si.
“Sesuai dengan amanat undang-undang nomor 21 tahun 2008 tentang penyelenggaraan penanggulangan bencana. Bahwa, pemerintah bertanggung jawab penuh terhadap mitigasi bencana di daerah. Melalui simulasi ini kami harapkan penanggulangan bencana nantinya lebih maksimal,” ujarnya.
Selain itu, Ia mengharapkan BPBD BS selaku OPD teknis dalam menanggulangai bencana harus lebih peka dan menyiapkan personil yang terampil. Agar ketika ada bencana alam, semua masyarakat bisa terlayani dengan maksimal. “Bencana tidak bisa ditebak apalagi diperkirakan. Kepada seluruh personil yang tergabung di sini, kami titipkan amanat untuk siap siaga menanggulangi bencana,” papar Sukarni.
Sementara itu, Kepala BPBD BS, Yarusdi Yunir, S.Sos, mengapresiasi kesiapan dan kekompakan tim gabungan simulasi penaggulangan bencana alam. Ia berpesan, agar pelatihan tersebut menjadi wadah memperkuat koordinasi antar tim sehingga kedepan lebih maksimal dalam bertugas.
“Di sini ada TNI, Polri dan seluruh elemen lingkup pemerintah hingga masyarakat. Silahkan berkolaborasi dan jaga kekompakan. Anggap latihan ini seperti para rekan menjalankan misi penanggulangan bencana yang sesungguhnya,” ungkapnya.
Disisi lain, Yarusdi juga mengharapkan agar kedepan para tim gabungan tersebut selalu aktif bertukar informasi mengenai potensi bencana alam di lapangan. Informasi tersebut akan menjadi bahan utama dalam melakukan pencegahan sekaligus memetakan wilayah evakuasi. “Nanti juga bisa bekerjasama dengan relawan bencana, masyarakat desa dan lainnya,” pungkasnya. (rzn)
Sumber: bpbd bengkulu selatan