Harga TBS Kelapa Sawit Merangkak Naik

Harga TBS Kelapa Sawit Merangkak Naik

ANTRE : Antrean mobil TBS kelapa sawit di salah satu perusahaan CPO di Bengkulu Selatan. Foto diambil beberapa waktu lalu-sugio aza putra-raselnews.com

BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit merangkak naik.

Kondisi ini kembali membangkitkan harapan petani kelapa sawit di Bengkulu Selatan (BS).

Pantuan Raselnews.com harag TBS kelapa sawit di PT. Bengkulu Sawit Lestari (BSL), Selasa 23 Agustus harga TBS sawit  umum Rp1.230 per kilogram dan buah mitra Rp1.450 perkilogram.

Sedangkan di PT. Sinar Bengkulu Selatan (SBS) Rp1.200 perkilogram.

“Harga terus mengalami kenaikan, untuk hari ini harga dari Rp30 untuk buah umum dan buah mitra. Kenaikan harga sudah terjadi beberapa dalam kurun waktu seminggu ini, tapi naiknya perlahan, dari Rp30 sampai Rp100,” kata Humas PT BSL, Idius Safari, SH.

BACA JUGA:Tanki CPO Penuh Tapi Tetap Produksi, Alasan Pabrik Belum Naikkan Harga TBS Tak Masuk Akal

Disampaikan Idius, sudah sejak beberapa hari ini antrean truk menjual TBS di pabrik sepi, tidak ramai seperti sebelumnya.

Hal itu dipicu turunnya suplai buah dari petani. Namun sepinya suplai buah bukan menjadi faktor naiknya harga TBS sawit.

“Naik dan turunnya harga TBS sawit ditentukan dengan harga CPO, kalau harga CPO naik, harga beli TBS juga naik,” sambung Idius.

Naiknya harga TBS sawit disambut dengan senyuman petani kelapa sawit. Mereka berharap harga TBS sawit terus merangkak naik.

“Harga TBS sudah naik lagi kami bersyukur, setidaknya sudah diatas Rp1.000. Mudah-mudahan bisa naik terus, bisa sampai Rp3 ribu lagi seperti dulu,” ujar Julin Dantrian, salah seorang pertani sawit di Pino Raya.

BACA JUGA:Harga Kelapa Sawit Di Seluma Rp 1.100 Perkilogram

Dikatakannya, jika harga TBS sawit dibawah Rp1.500 per kg, petani belum bisa mendapat penghasilan yang maksimal.

Sebab biaya yang dibutuhkan untuk merawat kebun dan biaya saat panen cukup besar.

“Supaya petani sawit bisa bernafas lega, harga jangan di bawah Rp2 ribu,” harapnya.

Dirincikannya, harga perawatan kebun cukup mahal. Harga pupuk selangit, upah panen juga tidak turun.

“Harga pupuk saat ini paling rendah Rp900 per sak, sedangkan upah panen Rp250 per kg dan upah angkut Rp200 per kg. Kalau harga TBS dibawah Rp1.000, petani tentu sangat menderita, soalnya hasil kebun habis untuk biaya proses panen saja, belum bisa beli pupuk, apalagi untuk tambahan penghasilan,” tuturnya.

Sumber: