Tanki CPO Penuh Tapi Tetap Produksi, Alasan Pabrik Belum Naikkan Harga TBS Tak Masuk Akal
ANTRE : Antrean mobil TBS kelapa sawit di salah satu perusahaan CPO di Bengkulu Selatan. Foto diambil beberapa waktu lalu-sugio aza putra-raselnews.com
RASELNEWS.COM, BENGKULU SELATAN - Alasan pabrik kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) membeli tandan buah segar (TBS) dengan harga murah dinilai tidak relevan. Manajemen pabrik beralasan belum bisa menaikkan harga TBS sawit sesuai intruksi pemerintah karena tanki penampung CPO penuh dan penjualan CPO belum stabil.
Sementara setiap hari pabrik tetap produksi. Ratusan ton TBS sawit yang disuplai petani dan toke diterima dan diolah oleh pabrik. Namun harganya tetap rendah, masih jauh dari instruksi pemerintah yang meminta pabrik membeli TBS sawit petani minimal Rp2 ribu per kg.
"Saya yakin ada permainan pabrik yang membuat harga TBS di Bengkulu Selatan belum naik. Pabrik kan beralasan tanki cpo penuh, tapi tiap hari terus produksi. Dimana menampung CPO itu kalau tanki memang penuh," kata Anggota DPRD Bengkulu Selatan, Ikhsarudin, SH.
BACA JUGA:PKS Diminta Patuhi Ketetapan Harga TBS Kelapa Sawit
Ikhsarudin menduga pabrik CPO di Bengkulu Selatan sengaja belum menaikkan harga TBS sawit karena ada keinginan meraih keuntungan sepihak. "Mungkin ada permainan makelar di pabrik, sehingga harga TBS tidak kunjung naik," duga Ikhsarudin.
Politisi PKP ini meminta Pemda Bengkulu Selatan melalui OPD terkait melakukan pengawasan dipabrik. Jangan sampai pabrik dibiarkan seenaknya menetapkan harga TBS sawit. "Harus ada pengawasan pemerintah daerah soal harga sawit ini. Jangan biarkan pabrik seenaknya menentukan harga, karena yang dirugikan petani. Banyak petani sawit yang mengeluh akibat harga TBS belum juga stabil seperti dulu," pinta Ikhsarudin.
BACA JUGA:Harga TBS di Bengkulu Selatan Tak Kunjung Naik , DPRD Bakal Panggil PKS
Untuk diketahui, hingga Rabu (10/8/2022) harga TBS sawit di dua pabrik CPO di Bengkulu Selatan masih sangat rendah. Di PT BSL masih diangka Rp980 per kg, sedangkan di PT SBS Rp1.150 per kg. (yoh)
Sumber: