Pasokan Kurang, Harga Telur di Bengkulu Naik

Pasokan Kurang, Harga Telur di Bengkulu Naik

Ilustrasi telur ayam-DOK-raselnews.com

BENGKULU, RASELNEWS.COM - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bengkulu menyebut penyebab utama kenaikan harga telur ayam pasar Tradisional di Kota Bengkulu karena stoknya yang terbatas.


Jumlah stok ini tidak seimbang dengan permintaan pasar. Saat ini harga telur mencapai Rp56 ribu per krak isi 30 butir.

"Mungkin karena stoknya terbatas, sedangkan banyak yang mengkonsumsi telur sehingga harganya naik," kata Kepala Disperindag Provinsi, Yenita Syaiful, Rabu (24/8).

Yenita mengatakan, saat ini Pemerintah Provinsi Bengkulu tengah berupaya menstabilkan harga telur ayam ras di pasaran.

Yakni dengan meminta distributor kembali memasok dengan pasokan normal. "Jika pasokan normal maka harganya bisa kembali normal," kata Yenita.

Salah seorang pedagang telur, Wendri mengatakan, kondisi ini sudah terjadi beberapa pekan terakhir. Penyebabnya karena pasokan dari distributor berkurang.

"Pasokan dari distributor dibatasi. Kalau dampaknya belum ada dan pembeli masih seperti biasa," kata Wendri.

Seorang pemilik Toko Kelontong, Sinar mengaku mahalnya harga telur membuat ia bingung menetapkan harga. "Kalau saat ini masih Rp2000 sebutirnya. Untungnya memang kecil," kata Sinar.

Sumber: