494 Nelayan Bengkulu Selatan Dijamin BPJS Ketenagakerjaan
TPI : Tempat pelelangan ikan (TPI) Pasar Bawah Bengkulu Selatan satu satunya tempat nelayan menjual secara langsung hasil tangkapan-Rezan Okta Wesa-raselnews.com
BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Sebanyak 494 nelayan di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) didaftarkan sebagai peserta BPJS Ketenegekerjaan.
Bahkan, Pemkab BS telah menganggarkan dana sebesar Rp 100 juta lebih untuk program tersebut. Alokasi dana untuk program itu bersumber dari Anggaran Pendapat Belanja Daerah (APBD) Tahun 2022.
Kepala Dinas Perikanan BS, Santono, M.Pd menyebutkan, kartu BPJS Ketenaga Kerjaan sudah diberikan kepada 494 nelayan sejak beberapa waktu lalu. Program ini bertujuan untuk menjamin keselamatan para nelayan saat bekerja. Baik saat sedang melaut ataupun saat tidak melaut.
"Untuk iuran bulan BPJS Ketenagakerjaan ini dibayar Pemkab Bengkulu Selatan melalui dana APBD. Setiap satu orang nelayan dibayar sebesar Rp 201 ribu pertahun ke pihak BPJS," sebut Santono.
Dijelaskan Santono, jika sewaktu-waktu terjadi kecelakaan kepada nelayan yang mendapat karti BPJS, maka akan diberikan uang jaminan Rp 60 juta.
BACA JUGA:Cuaca Buruk, Perahu Nelayan Terbalik
Sedangkan, jika mengalami kecelakaan hingga meninggal dunia saat sedang tidak melaut akan diberikan jaminan Rp 20 juta sampai Rp 30 juta. "Kami bergarap para nelayan tetap berhati hati," katanya.
Selain memberikan BPJS tenaga kerja, program lain yang bakal dilakukan yakni perbaikan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasar Bawah, selanjutnya penguatan fasilitas tangkap ikan serta pembinaan kelompok nelayan terpadu melalui PPL yang tersebar di setiap wilayah kecamatan.
“Target jangka panjang peningkatan TPI, sekarang ini kami tengah mengupayakan perbaikan sarana ini ke Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. Kalau TPI sudah maksimal, maka pembeli kian berminat dan orang luar juga semakin ramai ke BS,” ujarnya.
BACA JUGA:25 KUB Nelayan Dapat Bantuan, Santono : Dirawat
Diakui Santono, kekayaan alam laut Bengkulu Selatan tidak kalah dengan daerah lain. Terbukti, bisa mengumpulkan puluhan ton ikan segar setiap bulannya. Hanya saja alat tangkap yang digunakan nelayan belum lengkap. Ditambah lagi pengelolaan ikan hasil tangkapan belum modern.
“Kalau TPI sudah bagus, nanti disediakan gudang modern yang akan menampung hasil tangkapan nelayan,” bebernya.
Tak sebatas itu saja, pada tingkat budidaya ikan kolam air deras juga bakal ditingkatkan. Santono mengaku, pihaknya akan fokus pembenahan bibit unggul dan pakan berkualitas. Sehingga, jangka panen ikan di petani tepat waktu dengan biaya operasional yang optimal.
“Maka itu, perlu kerjasama kuat antara kami dengan kelompok perikanan. Harapan kami, BS nantinya bisa menjadi pusat akan kebutuhan ikan. Terlebih, kita sudah ada kerjasama dengan pihak Pemkab Lahat dan Kota Pagaralam dibidang perikanan,” pungkas Santono.
Sumber: kepala dinas perikanan bengkulu selatan