Warga Desa Padang Bakung Krisis Air Bersih

Warga Desa Padang Bakung Krisis Air Bersih

KRISIS : Warga Desa Padang Bakung mengalami krisis air bersih.-Rezan Okta Wesa-raselnews.com

SELUMA, RASELNEWS.COM - Krisis air bersih berkepanjangan melanda warga Desa Padang Bakung Kecamatan Semidang Alas Maras (SAM) Kabupaten Seluma.

Bahkan, krisis air bersih telah terjadi sejak 10 tahun terakhir atau saat meluasnya abrasi pantai maras.

Munin (47) warga setempat mengaku, faktor utama yang membuat desanya krisis air bersih lantaran banjir rob yang tak kunjung reda. Disamping itu, pasang surut air laut telah memasuki pemukiman penduduk dan mengisi sumur yang selama ini menjadi andalan mereka.

“Kalau pasang naik, dapur dan kamar mandi dipenuhi air laut. Makanya sumur kami tak bisa lagi dipakai karena isinya sudah air laut semua. Kalau mau memasak air dan mencuci, harus ambil air dari kawasan Muara Maras,” ujarnya.

Bagi Munin, kesulitan air bersih membuat kehidupannya kian terbatas. Ia yang sehari-hari sebagai nelayan harus bekerja ekstra agar semua aktifitas selesai dengan cepat.

BACA JUGA:Warga Gunung Tiga Kesulitan Air Bersih, Berharap Pemerintah Carikan Solusi

“Pagi hari cepat-cepat cari air dulu, karena isteri saya mau masak dan cuci baju. Setelah itu pergi ke ke laut cari ikan untuk kebutuhan ekonomi keluarga,” ungkapnya.

Ia sempat membuat sumur baru di samping rumahnya, namun upaya tersebut sia-sia. Tak sampai sebulan, sumur ini kembali tertutup pasir dan bebatuan kecil yang terbawa ombak.

“Dulu memang ada tembok pembatas dengan pantai di belakang rumah, tapi kini sudah hancur diterjang ombak,” kata Munin.

Daurasti (53) warga lainnya juga mengeluhkan hal serupa, bagi mereka kebutuhan air bersih melebih segalanya. Jika harus membeli dari produsen air bersih, pihaknya juga terkendala dana.

“Yang jual air ada, tapi per galon itu sampai lima ribu rupiah. Kebutuhan air ini tidak untuk minum saja, tapi masak dan mencuci. Kalau mandi, kami sering numpang dengan keluarga yang berada di desa sebelah,” katanya.

Begitupun dikeluhkan Nurhayati (42), keterbatasan air bersih membuat kesehatan keluarganya kerap terganggu. Apalagi musim panas melanda, maka Nurhayati harus menempuh perjalanan jauh untuk mendapatkan air tersebut.

“Kadang suami saya datang ke Sungai Maras sambil bawa jerigen, agar bisa stok air di rumah,” ungkapnya.

Disamping itu, kekurangan air bersih di Desa Padang Bakung juga menyebabkan sanitasi desa yang kurang bersih. Banyak anak-anak terancam tumbuh kembangnya akibat krisis air bersih berkepanjangan itu.

“Harapan kami tentu pemerintah bisa menolong kami. Kalau bisa tolong buatkan sumur bor khusus atau alat yang bisa mensterilkan air asin,” pungkas Nurhayati. (rzn)

Sumber: warga desa padang bakung