Tekan Inflasi, Pemkab Bengkulu Selatan Terapkan Tiga Langkah

Tekan Inflasi, Pemkab Bengkulu Selatan Terapkan Tiga Langkah

Sekda Bengkulu Selatan, Sukarni Dunip -wawan suryadi-raselnews.com

BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM – Dalam upaya menghadapi pertumbuhan ekonomi yang belum membaik karena masih diangka 5,4 persen secara nasional, serta upaya untuk menekan angka inflasi, Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) Bengkulu Selatan mulai mengambil langkah strategis.

Langkah ini untuk menurunkan angka inflasi tersebut. Sebab, dampak kenaikan inflasi menyebabkan daya beli masyarakat menurun.

Sekda BS, Sukarni Dunip, M.Si menyebut, langkah pertama Pemkab BS yakni dengan melakukan penanganan langsung berupa program intrevensi Bantuan Langsung Tunai (BLT).

BACA JUGA:BLT Dampak Inflasi di Bengkulu Selatan Disalurkan, Jaksa: Ada Potongan, Laporkan!

Penanganan langsung ini bertujuan membantu meringankan beban masyarakat dalam hal ini secara langsung meningkatkan daya beli.

Untuk ditingkat desa berupa BLT DD, sedangkan di kelurahan BLT yang dibagikan Pemkab BS untuk nelayan, sopir, tukung ojek dan lainnya.

"Ya salah satu upaya yang dilakukan dalam menekan inflasi memberikan BLT kepada para nelayan. Ada 500 nelayan yang sudah dibantu. Bahkan tukang ojek, tukang sayur di 16 kelurahan juga akan dibantu. Untuk di desa berupa program BLT DD," ujar Sukarni.

Langkah kedua melakukan program subsidi komoditi yang sudah dilakukan beberapa hari yang lalu. Misalnya kegiatan pasar murah yang dilakukan di 11 kecamatan sampai akhir tahun ini.

BACA JUGA:Makanan dan Minuman Penyebab Utama Inflasi di Bengkulu

"Program subsidi komoditi berupa penyediaan stok pangan murah, seperti telur, bawang merah dan cabai. Kegiatan ini akan rutin dilakukan hingga akhir tahun nanti,” terang Sukarni.

Langkah ketiga, penyediaan produksi untuk jangka panjang. Penyediaan produksi jangka panjang ini untuk sumber komoditi seperti melalui Dinas Pertanian (Distan) melakukan gerakan tanam bibit cabai dan sebagainya.

“Kegiatan jangka panjangnya, penyediaan produksi yang lebih produktif seperti dengan cara melakukan gerakan tanam nasional dengan menyediakan bibit-bibit yang mencapai ribuan atau ratusan ribu agar kedepannya masyarakat bisa memanfaatkan lahan-lahan yang kosong,” demikian Sukarni.(one)

Sumber: