40 Persen SD Kekurangan Komputer, Mayoritas di Desa

40 Persen SD Kekurangan Komputer, Mayoritas di Desa

Dikbud Bengkulu Selatan-DOK-raselnews.com

RASELNEWS.COM, BENGKULU SELATAN - Dari total 119 Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS), 40 persen masih kekurangan perangkat komputer beserta jaringan internet.

Hal ini dikarenakan minimnya bantuan fasilitas yang diberikan oleh Kemendikbudristek RI maupun Pemda Bengkulu Selatan ke sekolah tersebut.

Sekolah yang kurang perangkat komputer ini kebanyakan berada di wilayah pedesaan. Kekurangan ini membuat sekolah terhambat ketika ingin memberikan materi pendidikan komputer kepada siswanya. Alhasil siswa menjadi gagap teknologi (gaptek) dan tidak mampu beradaptasi dengan perubahan zaman.

BACA JUGA: Proyek Rehab Sekolah Berakhir 31 Desember, Telat Disanksi

Tak hanya itu, kekurangan perangkat komputer juga menyebabkan sekolah harus menumpang ke sekolah lain jika ingin menggelar ujian berbasis komputer.

“Baru 60 SD yang perangkat komputernya lengkap. Selebihnya belum. Kami sudah berupaya meningkatkan perangkat ini, karena menyangkut aspek pendidikan dan kualitas lulusan,”ujar Kasubbag Perencanaan, Pelaporan dan Evaluasi (PPE) Disdikbud BS, Yen September, S.Pd.I.

Dijelaskan Yen, salah satu cara untuk melengkapi fasilitas komputer di sekolah yakni dengan membuat usulan terbaru. Usulan ini berupa proposal pengajuan bantuan yang disertai dengan data pendukung, yaitu jumlah peserta didik dan kondisi sekolah.

BACA JUGA:Tanpa BBM, Pelajar Tak Dijemput Bus Sekolah

“Apalagi sekarang pembelajaran sudah bermigrasi ke sistem online. Mau tidak mau, kekurangan perangkat ini harus dipenuhi. Kepada sekolah, kami minta untuk kirim data kekurangan perangkat agar bisa kami tindak lanjuti,” katanya.

Tak hanya itu, kurangnya perangkat komputer di SD yang berada di desa. Membuat pemerataan hasil pendidikan tidak tercapai. Sering timbul spekulasi orang tua siswa bahwa menyekolahkan anak di kota menjadi pilihan utama dan menjamin jika dibandingkan harus sekolah di desa.

“Mudah-mudahan di tahun 2023, semua kekurangan fasilitas sekolah bisa dipenuhi. Sekarang data kekurangan fasilitas masih kami kumpulkan termasuk juga yang bangunan sekolah rusak,” jelas Yen. (rzn)

Sumber: kasubbag perencanaan dikbud bengkulu selatan