Bukan Polres BS, Kasus Insentif Dokter dan Nakes RSHD Manna Dilidik Polda Bengkulu

Bukan Polres BS, Kasus Insentif Dokter dan Nakes RSHD Manna Dilidik Polda Bengkulu

Komisi III DPRD Bengkulu Selatan saat mendatangi RSHD Manna salah satunya terkait insentif nakes dalam penangangan Covid-19-sugio aza putra-raselnews.com

BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Polres Bengkulu Selatan batal melakukan penyelidikan (lidik) dugaan penyimpangan anggaran insentif dan jasa pelayanan pasien Covid-19 untuk dokter dan tenaga kesehatan (nakes) RSHD Manna.

Penyelidikan kasus ini sudah diambil alih Timsus Polda Bengkulu.

BACA JUGA:Curanmor Beraksi di Tempat Hiburan Pantai Pasar Bawah, Motor Honda Sonic Warga Pino Raya 'Kunam' Saat Mabuk

“Beberapa waktu lalu saya koordinasi ke Polda soal insentif dan jasa covid dokter dan tenaga kesehatan. Ternyata itu sudah ditangani mereka (Timsus) Polda.

Jadi kami (Polres BS) tidak akan melakukan penyelidikan lagi,” beber Kapolres BS AKBP Juda T Tampubolon, SIK, MH.

BACA JUGA:Penuh Haru!!! Tahanan Rutan Bengkulu Nikahi Gadis Pujaan dengan Mahar Rp20 Ribu

Menurut Kapolres, Timsus Polda Bengkulu sudah memanggil manajemen RSHD Manna untuk dimintai keterangan terkait dana insentif dan jasa penanganan pasien Covid-19.

“Beberapa pihak sudah dimintai keterangan oleh Timsus Polda. Artinya proses penyelidikan sudah berjalan,” sambung Kapolres.

BACA JUGA:Pendaftaran Pantarlih Pemilu 2024 Segera Dibuka: Gaji Rp1 Juta, Berikut Jadwal, Syarat, dan Kebutuhan

Dana insentif dan jasa penanganan pasien covid-19 untuk dokter dan nakes di RSHD Manna mendapat sorotan karena pembayarannya terhambat.

Para dokter dan nakes menuntut hak mereka yang belum diberikan oleh manajemen RSHD Manna.

BACA JUGA:Sah!!! 1 Januari 2023 BBM Premium Tak Lagi Dijual, Pertalite Termurah

Insentif penanganan pasien covid yang bersumber dari APBD BS belum diberikan sama sekali di tahun 2022.

Padahal dokter dan nakes merawat cukup banyak pasien covid-19 di ruang isolasi RSHD Manna selama tahun 2022.

BACA JUGA:Jokowi dan Ridwan Kamil Main Lato-lato, Gusnan Mulyadi Usul Egrang Batok Dilombakan

Sedangkan jasa penanganan pasien covid-19 yang anggarannya bersumber dari Kementerian Kesehatan sekitar Rp18,3 miliar belum diberikan sepeserpun sejak 2020 hingga 2022.

Hal ini menimbulkan gejolak yang membuat Komite Medik RSHD Manna menyampaikan keluhan ke DPRD Bengkulu Selatan bahkan ke Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah beberapa waktu lalu. (yoh)

Sumber: