Meja dan Kursi SDN 27 Seluma Goyang-goyang

Meja dan Kursi SDN 27 Seluma Goyang-goyang

Ilustrasi salah satu SD di Seluma-rezan okto wesa-raselnews.com

SELUMA, RASELNEWS.COM - Meja dan kursi di SDN 27 Seluma goyang-goyang.

Hal ini menunjukan jika tiang kursi dan meja mulai tak kokoh. Padahal mebeler ini menjadi sarana pendukung pembelajaran yang sangat utama.

Sekolah SDN 27 Seluma, tepatnya berada di Desa Muara Maras Kecamatan Semidang Alas Maras (SAM).

BACA JUGA:Dana BOS SMK IT Al-Malik Bengkulu Selatan Dilidik Jaksa, Desa Nanjungan Bersiap

Sekolah ini hanya memiliki 110 unit mebeler layak pakai.

Sementara peserta didik mencapai 150 orang.

Sekolah akhirnya terpaksa memperbaiki kursi dan meja yang sudah rusak agar kembali dapat dimanfaatkan secara mandiri.

BACA JUGA:Bengkulu Selatan Berdarah: 2 Pemuda Ditikam di Tempat Hiburan Malam Pasar Bawah

“Mebeler yang ada pengadaan tahun 2017. Sekarang kondisinya sudah goyang dan banyak tiang yang lepas.

Padahal jumlah siswa kami cukup banyak dan butuh tempat duduk yang nyaman,” ujar Kepala SDN 27 Seluma, Zinin Renasun, S.Pd.

BACA JUGA:Perppu Cipta Kerja: Libur Cuma 1 Hari, Cuti Panjang Dihapus, Tapi Karyawan Boleh Nikahi Teman di Kantor

Kerusakan meja dan kursi juga mengurangi penampilan sekolah ketika tim akreditasi datang menyurvei perangkat pendidikan.

Tak hanya itu, kekurangan mebeler juga menjadi hambatan ketika SDN 27 Seluma menyelenggarakan agenda pendidikan yang mengundang beberapa tamu dari sekolah lain.

BACA JUGA:Tok!!! Pesangon Karyawan PHK Maksimal 9 Kali Upah, Presiden KSPI: Perppu Ciptaker Merugikan Buruh

“Untuk itu kami mohon Dinas Dikbud Seluma bisa memberikan bantuan mebeler ke sekolah kami.

Jangan sampai nanti kekurangan meubeler terus berlanjut hingga diprotes orang tua siswa,” jelas Zinin.

Selain mebeler, pihak SDN 27 Seluma juga berharap mendapat bantuan rehab WC sekolah.

BACA JUGA:Sertifikat Halal Gratis 2023 Dibuka: 1 juta Kuota, Usaha Sembelihan Wajib Nyimak, Berikut Syarat & Cara Daftar

Saat ini, tinggal dua unit WC yang bisa digunakan, yakni WC guru dan Kepsek.

“Dulu ada enam WC tapi karena sudah lama tidak direhab, bangunannya rusak. Makanya kami turut minta perbaikan WC ini agar siswa dan guru lebih nyaman,” harap Zinin. (rzn)

Sumber: