Harga Pupuk Naik Petani di Bengkulu Menjerit, Tak Tanggung Tanggung Segini Kenaikan Harganya

Harga Pupuk Naik Petani di Bengkulu Menjerit, Tak Tanggung Tanggung Segini Kenaikan Harganya

PUPUK : Ilustrasi pupuk -DOK-raselnews.com

RASELNEWS.COM, BENGKULU SELATAN - Awal tahun 2023 harga pupuk non subsidi semua jenis di BENGKULU kembali terjadi.

Tak tanggung tanggung nilai kenaikan harga cukup signifikan dari periode sebelumnya, kondisi ini membuat sejumlah petani di Bengkulu menjerit.

Pupuk non subsidi jenis NPK mutiara misalnya, untuk kemasan 50 kilogram harganya sudah menyentuh Rp 980 ribu atau naik Rp 80 ribu dari harga akhir tahun 2022 lalu.

BACA JUGA:Ustaz Taufiqurrahman Tiba di Bengkulu Selatan Siang Ini

Harga urea dan phonska juga ikutan naik, kemasan 50 kilogram pupuk urea putih mencapai Rp 560 ribu, padahal sebulan lalu harganya kisaran Rp 510 per karung.

Sedangkan untuk phonska 25 kilogram, saat ini harganya menyentuh Rp 380 per karung dari harga sebelumnya hanya Rp 345 saja.

Tingginya harga pupuk ini membuat petani di Bengkulu kesulitan membeli, untuk menyiasati petani terpaksa membeli pupuk dalam jumlah kecil dan mengurangi porsi pemupukan pada tanaman.

BACA JUGA:Buruan!!! Pendaftaran Seleksi PPPK Damkar Ditutup Malam Ini dan Terbuka untuk Umum, Cek Syaratnya di Sini

“Kenaikan harga pupuk bervariasi, perkemasan kenaikan mencapai Rp 70 ribu bahkan lebih. Kenaikan harga ini karena stok pupuk yang menipis dari distributor,” ujar Elpen (24) Pengelola Kios Pupuk Sumber Gunung Tani di Bengkulu Selatan.

Dijelaskan Elpen, selain pupuk padat, harga jual pupuk cair kemasan satu liter dan setengah liter ikut naik.

Untuk pupuk cair yang mengandung magnesium, harganya sudah diatas Rp 80 ribu per kemasan. Padahal, sebulan lalu hanya sekitar Rp 65 ribu saja.

BACA JUGA:Panen Kelapa Sawit, Poltak Dikejar Kakak Ipar Pakai Parang

“Kami belum tahu kedepan apa ada kemungkinan turun harga, yang jelas kondisi barang yang saat ini memang mahal dari distributor membuat kami harus menyesuaikan,” bebernya.

Senada disampaikan Sam (38) pemilik kios pupuk puteri tani, kenaikan harga pupuk non subsidi mengikuti harga pasar global.

Sumber: penjual pupuk di bengkulu selatan