Gara-gara Sarang Tawon, Lahan Seluas 108 Meter di Bengkulu Selatan Terbakar

Gara-gara Sarang Tawon, Lahan Seluas 108 Meter di Bengkulu Selatan Terbakar

Petugas Damkar Bengkulu Selatan-rezan okto wesa-raselnews.com

BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Kebakaran lahan terjadi di kawasan Padang Gunang Desa Batu Lambang Kecamatan Pasar Manna, BENGKULU SELATAN, Senin (6/2/2023) siang.

Sekitar pukul 12.17 WIB, lahan yang diketahui milik Susmiwati (50), terbakar karena salah seorang warga membakar sarang tawon yang berada di atas pohon rumbia.

BACA JUGA:Video Call Sex Kembali Guncang Kaur: Setelah Kades, Giliran Oknum Guru Perempuan Jadi Pemeran VCS

Akibatnya, lahan seluas 108 meter persegi yang mayoritas diisi tanaman rumbia ludes dilalap api.

Beruntung kejadian cepat ditanggulangi tim Damkar sehingga api tidak menyebar ke rumah warga. Padahal jarak kebakaran sudah mendekati kawasan pemukiman warga.

BACA JUGA:Emang Paling Digital, Bank Mandiri Torehkan Kinerja Baik

Kepala Dinas Satpol PP dan Damkar BS Erwin Muchsin S.Sos memastikan tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kebakaran lahan yang terjadi. Hanya beberapa tanaman serta pohon liar di lokasi ludes dilalap api.

“Kejadian ini tanpa disengaja. Tadi ada salah seorang warga yang ingin membakar sarang tawon. Kebetulan tawon ini sudah mengganggu, tapi warga itu tidak menyadari kalau api semakin besar dan meluas,” ujar Erwin.

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Ruko di Kaur Terbakar Hebat

Tak perlu lama bagi petugas Damkar untuk memadamkan api. Hanya saja warga sempat heboh dan panik karena api terlihat menjalar ke arah rumah penduduk.

“Proses pemadaman lebih kurang 20 menit dengan dua armada damkar. Jadi tidak sampai melalap ke pemukiman warga,” ungkap Erwin.

BACA JUGA:KPU Terbitkan Peraturan Nomor 67 Tahun 2023, Jumlah Pantarlih Pemilu 2014 Dipastikan Berkurang

Erwin meminta warga lebih waspada dan tidak membakar lahan. Apalagi di lahan yang berdekatan dengan kawasan pemukiman. Harus dipastikan agar tidak melalap dan meluas ke rumah terdekat.

“Jangan asal bakar sarang tawon, karena bisa saja terjadi kebakaran atau membayakan keselamatan.

Sumber: