Kelapa Sawitnya Dicuri, Warga Lubuk Tapi Mengintai, 3 Pelaku Terdeteksi dan Ternyata...

Kelapa Sawitnya Dicuri, Warga Lubuk Tapi Mengintai, 3 Pelaku Terdeteksi dan Ternyata...

Bhabinkamtibmas Polsek Pino melakukan mediasi kasus pencurian TBS sawit di Desa Lubuk Tapi Kecamatan Ulu Manna-sugio aza putra-raselnews.com

BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang terus merangkak naik membuat kawanan pencuri kembali melirik tanaman palm tersebut.

Banyak buah kelapa sawit petani yang hilang dicuri. Terbaru, TBS kelapa sawit milik Suhirman, warga Desa Lubuk Tapi, Kecamatan Ulu Manna, Bengkulu Selatan yang digasak maling.

BACA JUGA:Ingat...! Pupuk Subsidi Bukan untuk Perkebunan Kelapa Sawit

Sebanyak 300 kg TBS kelapa sawitnya hilang. Pelaku memetik langsung TBS sawit dari pohon saat korban sedang tidak berada di kebun.

Korban yang kesal kelapa sawitnya sering hilang akhirnya melakukan pengintaian dan berhasil mendeteksi identitas pencuri. Korban pun melapor ke polisi.

BACA JUGA:Harga TBS Kelapa Sawit di Bengkulu Selatan Turun Rp30 Per Kilogram

Polsek Pino yang mendapat laporan, langsung bergerak mengamankan tiga pelaku berinisial GS, Ic, dan NRD.

Setelah diamankan, ketiga pelaku mengakui perbuatan mereka dan mengaku menyesal serta meminta maaf sudah mencuri kelapa sawit milik korban.

BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Usulkan Peremajaan Kelapa Sawit 6.104 Ha untuk 6 Kabupaten, Berikut RInciannya

Tidak ingin memperpanjang masalah, korban pun bersedia memaafkan ulah pelaku. Apalagi ketiganya masih memiliki hubungan kekeluargaan dengan korban.

Karena adanya keinginan perdamaian antara korban dan pelaku, Polsek Pino memfasilitasi proses mediasi perdamaian sehingga perkara tersebut diselesaikan melalui problem solving.

BACA JUGA:Cangkang Kelapa Sawit Bengkulu Diekspor ke Jepang, Tahun ini Pengiriman 11 Ribu Ton

“Kasus pencurian TBS sawit di Desa Lubuk Tapi diselesaikan melalui problem solving yang difasilitasi Bhabinkamtibmas Polsek Pino, Briptu Jiki.

Korban dan pelaku sepakat berdamai, soalnya mereka masih ada hubungan keluarga dan tinggal di satu desa, sehingga korban memaafkan pelaku,” kata Kasi Humas Polres BS, AKP Sarmadi.

Sumber: