Ketersediaan Pangan di Bengkulu Terancam, Ternyata Ini Penyebabnya

Ketersediaan Pangan di Bengkulu Terancam, Ternyata Ini Penyebabnya

Aktivitas petani padi hamparan Talang Atung dan Binjai -rezan oktowesa-raselnews.com

Namun usulan perluasan melalui cetak sawah baru tetap terus dilakukan dalam rangka menyelamatkan areal persawahan.

"Kita mengusulkan perluasan areal persawahan di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu Selatan dan di Kabupaten Kaur untuk cetak sawah baru," ujar Helmi.

BACA JUGA:6 Tempat Karaoke di Bengkulu Selatan Digerebek, Targetnya Bukan Sembarangan

BACA JUGA:Prakerja Gelombang 50 Dibuka Awal April, Pemerintah Tetap Siapkan Bantuan Rp4,2 Juta Kecuali 5 Golongan Ini

Dijelaskan Helmi, untuk program cetak sawah ini lahannya telah siap, hanya membutuhkan alokasi anggaran. Syarat lahan yang akan dijadikan program cetak sawah baru yakni administrasi tidak boleh tumpang tindih dengan izin lainnya.

"Kalau untuk program cetak sawah ini yang paling luas potensinya ada di Kabupaten Mukomuko, sekitar 2000 sampai 2500 hektar," katanya.

BACA JUGA:Heboh....Bayi Merangkak di Atap Rumah, Kok Bisa?

BACA JUGA:Penusukan Warga Bengkulu Selatan di Pantai Pasar Bawah Ternyata Hanya Masalah Ini

Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik, hasil panen padi di Provinsi Bengkulu tahun 2022 tercatat naik dibandingkan hasil panen tahun 2021.

Kondisi ini menggambarkan kalau ketersediaan pangan lokal di Provinsi Bengkulu masih aman. Penyumbang terbesar adalah Kabupaten Bengkulu Utara, Lebong, Seluma dan Bengkulu Selatan. (cia)

Sumber: kepala bidang prasarana dan sarana pertanian (psp) dinas tanaman pangan holtikultura dan perkebunan (dtphp) provinsi bengkulu