Si Pahit Lidah, Manusia Sakti dari Sumatera Selatan, Ternyata Ini Sosok Gurunya

BACA JUGA:Babak Baru, Perekam dan Penyebar Video Syur 47 Detik Mirip Rebecca Klopper Dilaporkan ke Polisi

BACA JUGA:Giliran LINK DOWNLOAD Video Syur 11 Menit Mirip Rebecca Kloper Diburu, Cek di Sini

Akhirnya Sitti dan Pangeran Serunting sepakat untuk membujuk Aria Tebing agar mau diajak pindah ke Istana.

Aria Tebing yang mendengar ajakan kaknya pindah ke istana di tolak Oleh Arya Tebing.

Dia tetap ingin tinggal di rumah peninggalan orang tuanya dan menjaga kebun warisan.

Karena gagal membujuk sang adik, akhirnya Pangeran Serunting memutuskan dia dan sitilah yang akan keluar dari istana dan tinggal di rumah orang tua Sitti bersama Aria Tebing.

BACA JUGA:2 Petugas SPBU Dihipnotis, Uang Tunai Rp10 Juta Raib

BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Siaga El Nino, Pompa Air Mulai Disiapkan

Putri Tenggang dan rakyatnya merelakan kepergian Pangeran Serunting.

Awalnya Pangeran Serunting bersama Sitti dan Area Tebing hidup rukun.

Mereka kemudian membagi kebun peninggalan orang tuanya.

Setelah di bagi, pembatas kebun di letakkan sebatang pohon besar yang dipikul oleh Aria Tebing dan Pangeran Serunting.

BACA JUGA:Hati-hati! 3 Tanggal Lahir Ini Ternyata Suka Diganggu Jin Qorin

BACA JUGA:Perbanyak Ibadah! Ustaz Adi Hidayat Sebut 4 Tanda Datangnya Kiamat Kubra Sudah Tampak di Bumi

Sejak itulah petaka muncul, pada pohon besar pembatas kebun itu tumbuh cendawan emas.

Namun hanya di bagian pohon yang mengarah ke kebun Aria Tebing.

Sedangkan cendawan yang tumbuh di pohon sebelah kebun Pangeran Serunting hanya cendawan biasa.

Aria Tebing tidak mau berbagi cendawan emas kepada kakaknya.

BACA JUGA:ALMI Adukan Video Syur 47 Detik Mirip Rebecca Klopper ke Bareskrim Polri

BACA JUGA:Uang Rp 275 Juta Milik Toke Beras Hilang Usai Keluar dari Bank Mandiri

Terjadilah kesalahpahaman antara Pangeran Serunting dan Area Tebing.

Karena sakit hati Pangeran Serunting pamit pergi untuk mengembara kepada Sitti.   

Berangkatlah Pangeran Serunting mengembara. Mendaki bukit, menelusuri sungai.

Hingga Pangeran Serunting tiba di Gunung Siguntang dan mulai bertapa.

BACA JUGA:6 Rekomendasi Tempat Nongkrong Estetik di Jogja

BACA JUGA:Komitmen Bangun Bisnis Berkelanjutan, Bank Mandiri Incar Rp5 Triliun dari Penerbitan Green Bond

Saat sedang bertapa, Pangeran Serunting mendengar suara gaib dari Sang Hyang Mahameru.

Suara itu mengatakan, jika ingin mendapatkan kesaktian Pangeran Serunting harus bertapa di bahwa pohon bambu hingga daun bambu itu menutupi seluruh tubuhmunya.

Tanpa berpikir panjang, Pangeran Serunting segera menyanggupi persyaratan itu.

BACA JUGA:2 Perkara Ini Kerap Disepelekan! Dikira Dosa Kecil, Ternyata Dosa Besar

BACA JUGA:Mau Pinjam Kredit Usaha Rakyat (KUR)? Kenali Dulu Jenis, Syarat, dan Plafonnya di Sini

Setelah itu, ia langsung memulai tapanya dengan penuh konsentrasi.

Segala bentuk kehidupan dunia telah lenyap dalam pikiran dan ingatannya. Rasa lapar dan dahaga pun tidak dirasakannya lagi.

Semakin lama ia semakin larut dalam tapanya sehingga tak terasa sudah 2 tahun ia bertapa.

Saat itu pula, seluruh tubuhnya telah tertutupi daun-daun bambu yang telah berguguran.

BACA JUGA:Wabup Kaur Pidato, ASN Tertangkap Kamera Asik Ngobrol dan Duduk Santai Belakang

BACA JUGA:Yang Buntu Merapat! Cuma Modal Download Aplikasi Ini, Saldo DANA Rp180.000 Terus Mengalir

Sesuai dengan janjinya, Sang Hyang Mahameru kembali mendatangi Pangeran Serunting.

Sang Hyang Mahameru pun menurunkan kesaktiannya kepada Pangeran Serunting.

Kesaktian yang diturunkan kepada Pangeran Serunting adalah, apapun yang diucapkan akan menjadi sumpah.
 
Dengan perasaan gembira, Pangeran Serunting segera pulang ke kampung asalnya, Dalam perjalanan pulang, terbersit di pikirannya untuk menjajal kesaktian yang baru diperolehnya itu.

BACA JUGA:Siksa Kubur Sangat Pedih! 7 Amalan Ini Menjadi Penyelamat dan Penerang Alam Kubur

Sumber: dikutip dari berbagai sumber terpercaya