Lempar Jumrah dan Keteguhan Hati Keluarga Nabi Ibrahim, Berikut Kisah Lengkapnya

Lempar Jumrah dan Keteguhan Hati Keluarga Nabi Ibrahim, Berikut Kisah Lengkapnya

ilustrasi/ Kisah Nabi Ibrahim -raselnews.com-raselnews.com

RASELNEWS.COM - Lempar jumrah yang dilakukan dalam rangkaian ibadah haji ternyata memiliki sejarah dalam islam.

Lempar Jumrah memiliki sejarah bermula dari kisah Nabi Ibrahim dan Putranya Ismail, hal ini diterangkan didalam buku Rujukan Utama Haji & Umrah untuk Wanita karya Dr 'Ablah Muhammad al-Kahlawi.

Menurut kisah yang dijelaskan dalam buku tersebut, Nabi Ibrahim bermimpi diperintahkan oleh Allah untuk menyembelih putranya sebagai sesembahan.

BACA JUGA:Warga Seluma Meninggal Akibat DBD, Sempat Dirawat Dirumah Sakit, Warga Minta Segera Dilakukan Fogging

BACA JUGA:Kasus Pembunuhan di Kebun Kopi Talang Cawang, Tak Mampu Nahan Emosi, Tetangga Ditusuk Hingga Meninggal

Sebelum mimpi ini datang, Nabi Ibrahim telah melewati banyak ujian dan cobaan, termasuk mencoba membakar dirinya sendiri dan meninggalkan istrinya dan anaknya di tanah yang gersang tanpa air dan tanaman.

Kemudian, Nabi Ibrahim dihadapkan pada ujian yang sangat berat, yaitu menyembelih putranya yang sangat dicintai, Ismail.

BACA JUGA:Porbi Pino Raya Gelar Berburu Massal, Target 1.500 Peserta, Peserta Dari Jambi dan Sumsel Sudah Konfirmasi

BACA JUGA:Bansos BPNT Segera Disalurkan, Nominalnya Rp 400 Ribu, Penerima Siap Siap Cek Rekening

Setelah Nabi Ibrahim bercerita tentang mimpi tersebut dengan putranya Ismail, sang putra dengan tegas menjawab bahwa ia harus tunduk pada perintah Allah dan bersabar.

Nabi Ismail menyadari bahwa mimpi ayahnya adalah wahyu dari Allah dan bukan bisikan setan.

Ketika Nabi Ibrahim siap untuk melaksanakan perintah Allah, setan mencoba untuk menggoda dan meragukan niatnya.

BACA JUGA:Perhatian Buat Penerima BPNT, Uangnya Wajib Dibelikan Sembako, Jika Beli Rokok atau Baju Ini Sanksinya

BACA JUGA:Ribuan Ikan Mati di Sungai Air Mertam, Karena Limbah PT BSL?, Sabar DLHK Baru Ambil Sampel

Sumber: berbagai sumber