Menuju Indonesia Emas 2045, Ciptakan Generasi Cerdas, Kepala BKKBN: Warga Jangan Hamil Terus

Menuju Indonesia Emas 2045, Ciptakan Generasi Cerdas, Kepala BKKBN: Warga Jangan Hamil Terus

Kunjungan kepala BKKBN RI ke Bnegkulu Selatan-Sugio-raselnews.com

BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Celetukan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG saat berkunjung ke Kabupaten BENGKULU SELATAN, Senin (19/6), cukup menggelitik bagi sebagian orang.

Bagaimana tidak, saat menyampaikan kata sambutan, di hadapan Bupati Bengkulu Selatan, Unsur Forkopimda, Kepala OPD, Camat, dan Tim Penyuluh KB di pendopo rumah dinas bupati (19/6/2023). Hasto menyampaikan agar disway.id/listtag/2198/warga">warga tidak hamil hamil terus.

BACA JUGA:Limbah Pabrik Cemari Sungai Mertam, 4 Parameter Melebihi Baku Mutu, PT BSL Diminta Lakukan Lakukan Hal Ini

BACA JUGA:Info Haji Bengkulu, Satu Jemaah Calon Haji Meninggal Dunia, Seperti Ini Infolengkapnya

“Jangan hamil-hamil terus," kata Hasto memantik perhatian orang yang hadir.

Mengetahui pernyataannya mendapat perhatian banyak orang, Hasto kemudian menjelaskan, kalau maksud dari perkataannya itu adalah warga harus menjaga jarak kehamilan.

BACA JUGA:Satelit Satria – 1 Milik Indonesia Sukses Diluncurkan, Ternyata Ini Manfaatnya

BACA JUGA:Kisah Robin Hood Indonesia, Ceritakan Aksinya Kepada Napi Di Bengkulu, Rampok 129 Kg Emas Hingga Kabur Dari Nu

"Setidaknya kehamilan itu berjarak 30 bulan atau tiga tahun. Karena kalau usia anak terlalu dekat dikhawatirkan berpengaruh dengan masa pertumbuhan, soalnya orang tua menjadi tidak maksimal mengurus anak,” kata Hasto dalam sambutannya.

Masyarakat harus menjadi keluarga yang cerdas. Hal itu penting untuk menciptakan generasi cerdas kedepannya untuk menggapai cita-cita Indonesia Emas di tahun 2045.

BACA JUGA:Jalan Menuju Desa Napal Jungur Seluma Segera DiPerbaiki, Pemerintah Siapkan Rp1 Miliar

BACA JUGA:Ratusan Ton Beras Cadangan Pangan Disalurkan, Sasar 16.031 KPM, Ini Data Lengkapnya

Keluarga cerdas dalam artian luas menyangkut banyak faktor, diantaranya mengatur jumlah anak.

Jika orang tua tidak maksimal mengurus anak, hal itu akan berdampak dengan pertumbuhan anak yang tidak maksimal.

Asupan gizi tidak seimbang, sehingga anak rawan kekurangan gizi dan beresiko mengalami stunting.

Sumber: kepala bkkbn ri hasto wardoyo