Harga Tinggi dan Stabil, Petani Jagung Bengkulu Tersenyum, Ada yang Kaya Mendadak
Jagung bengkulu-istimewa-raselnews.com
Sebelumnya para petani hanya menanam jagung disela musim tanam padi saja.
Namun saat ini banyak petani yang sudah tidak lagi menanam padi demi untuk berkebun jagung.
Kendala yang dihadapi para petani jagung ini Ketika datang penyakit. Yakni penyakit ulat ibus dan serangga kecil yang menyebabkan bongkol jagung menjadi busuk.
BACA JUGA:Berangkat Pakai Motor IRT di Bengkulu Selatan Menghilang , Keluarga Panik, Begini Kabar Terakhirnya
BACA JUGA:Cek Kulitmu Sekarang, Berikut 7 Ciri–ciri Wajah Boros, Kamu Termasuk?
Jika dua jenis penyakit ini datang, petani selalu kebingungan untuk membasmi, karena belum ada insektisida yang bisa membasmi secara tuntas.
Kendala lainnya adalah kesulitan mendapatkan pupuk. Walaupun pemerintah sudah menyalurkan pupuk bersubsidi kepada petani, namun terkadang jadwal penyaluran pupuk bersubsidi ini tidak sesuai dengan jadwal pemupukan tanaman jagung petani.
BACA JUGA:INI DIA! Kunci Jawaban Tebak Kata Shopee Tantangan Harian Hari Sabtu 1 Juli 2023
BACA JUGA:Proyek Pekan Kutau Kembali Dilelang, Tahapan Dimulai Dari Awal, Apakah Bisa Selesai Tepat Waktu?
Padahal tanaman jagung itu termasuk jenis tanaman yang waktu pemupukannya singkat, yakni saat jagung berusia dua hingga tiga minggu.
“Kendala menanam jagung ini cuma dua. Pertama soal penyakit dan yang kedua soal kesulitan mendapatkan pupuk,” kata Mansur petani jagung di Kecamatan Luas.
BACA JUGA:Kades dan Perangkat Desa Terancam Kaya, Revisi UU Desa Wacanakan Uang Purna Tugas, Sumber Dananya?
BACA JUGA:Viral Sepasang Pelajar SMK Digerebek Tanpa Baju di Rumah Kosong
Dijelaskan Mansyur, saat ini masyarakat di Kecamatan Luas lebih memilih menanam jagung dibandingkan menanam padi.
Hal itu karena banyak keuntungan didapat dengan menanam jagung.
Sumber: petani dan pengepul jagung di bengkulu